Pesan sponsor!

2009/05/18

Rough Cut (2008)

~korean addicted~ ^-^V


Mau liat dua aktor keren beradu fisik? Ada So Ji-sub ada Kang Ji-hwan. Yup, di film ini kamu-kamu bisa liat mereka berantem, saling pukul, saling tendang, saling ngeluarin darah.. Uh..pokoknya keren banget!!

Film ini sendiri bercerita tentang seorang aktor Jang Soo-ta (Kang Ji-hwan) sedang shooting film action yang sudah barang tentu berisikan segala hal tentang tendangan, pukulan dan tamparan. Tapi sayangnya produksi film ini sempat terhenti karena seringnya Soo-ta membuat lawan mainnya terluka sehingga harus dikirim ke rumah sakit. Soo-ta dan sang sutradara pun binggung karena tak ada yang mau menjadi lawan mainnya di film ini.

Pusing gak kepalang melanda Soo-ta, untuk merefresh sejenak dia memutuskan untuk menyuruh asistennya membeli minum. Saat sang asisten meminta uang, alih-alih memberikan uang ke asisten, malah kertas yang berisi nomor Lee Kang-Pae (So Ji-Sub).

Kang-pae sendiri adalah seorang pimpinan gangster nomor 2 yang baginya berantem sudah menjadi makanan sehari-hari. Ada keunikan dari gangster yang satu ini, karena ngefans sama Soo-ta. Pernah suatu hari, anak buah Kang-pae binggung karena menunggu sang pimpinan yang menghilang saat harus menghabisi musuhnya. Dihubungi ke handphonenya juga tidak bisa. Ternyata sang pimpinan sedang menonton aksi Soo-ta di bioskop. Sesudah menonton, KAng-pae pun segera menuju tempat pertemuan dengan anak buahnya yang memang sudah menunggunya lama. Setelah Kang-pae dan anak buahnya bertemu maka aksi tertunda mereka pun segera dilaksanakan.

Setelah melaksanakan aksinya, Kang-pae dan anak buahnya pun bertolak ke Pub untuk merilexkan pikiran. Di Pub itu secara kebetulan Kang-pae dan Soo-ta bertemu. Kang-pae pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk meminta tanda-tangan dari idolanya. Awalnya Kang-pae menyuruh anak buahnya untuk meminta tanda tangan sang idola, tapi ditolak. Soo-ta tidak mau memberikan tanda tangannya karena bukan sang fans-nya sendiri yang meminta. Akhirnya Kang-pae pun berangkat menemui sang idola dan meminta tanda tangannya. Saat bertemu, Kang-pae memuji akting sang idola dan mengutarakan ingin pula menjadi aktor sepertinya.

~saat Kang-pae meminta tanda tangan sang idola~

Sayang, pertemuan fans dan idola inipun berakhir ricuh karena kata-kata Soo-ta yang songgong membuat salah satu anak buah Kang-pae marah. Pertengkaran kecil pun tak terelakkan. Karena telah membuat keributan kecil, Kang-pae memberikan nomornya dalam kertas kecil yang langsung di masukkan ke jas Soo-ta.

Balik lagi ke Soo-ta yang sedang binggung mencari lawan main di film yang sedang kdiperankannya, terpikir olehnya menjadikan Kang-pae lawan mainnya di film itu. Maka, dengan bermodal nomor itulah, Soo-ta menghubungi Kang-pae untuk memintanya bertemu.

Pertemuan pun berlangsung. Awalnya Soo-ta tidak berterus terang mengapa Kang-pae yang harus menjadi lawan mainnya. Namun, saat Kang-pae menolak tawarannya itu maka ia pun berterus terang perihal tidak adanya seorang aktor pun yang mau terlibat dalam film ini disebabkan tempramennya. Keterusterangan Soo-ta disambut baik oleh Kang-pae. Dirinya mau menjadi lawan main Soo-ta dengan syarat seluruh duel yang nantinya akan mereka lakukan harus asli! Soo-ta pun menyetujuinya.

~saat Soo-ta dan Kang-pae akan memulai their real match~

Bagaimanakah aksi keduanya dalam pembuatan film ini? Akankah kemenangan diperoleh Soo-ta atau Kang-pae?


See the trailer too..



Gang-pae, #2 in his organization, is swamped with routine violence, and his dream of becoming an actor never went away. Star actor Soo-ta lives behind a veil, away from public eyes. Over time his behavior becomes increasingly agitated, provoked by paparazzi wanting a piece of him wherever he goes. This behavior puts him in a series of spiraling and uncontrollable situations. Now he begins shooting a new movie playing a gangster. Because of his bad temper, he beats up a fellow actor and forces the production to a halt. Feeling responsible, Soo-ta requests Gang-pae, whom he met by chance, to play alongside him in the movie in order to save the production. Gang-pae agrees with the condition that the violence portrayed in the movie has to be real and not fake acting violence. Soo-ta accepts the condition and they get ready for the real match.

No comments:

Post a Comment

KoreanAddicted