♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
~Patung Raja Sejong yang Agung di Gwanghwamun Plaza pada Jumat (Oktober 9).
Presiden Lee Myung-bak (keempat dari kanan) dan Walikota Seoul Oh Se-hoon (kedua dari kiri) datang untuk merayakan hari Hangeul~
Jumat 9 okt 2009 merupakan hari hangeul (huruf korea). Hari ulang tahun Hangeul yang ke 563 ini diperingati dengan mengadirkan patung Raja Sejong (Pencipta Hangeul) ke Seoul. Patung Raja Sejong yang mempunyai tinggi 6,8 m, lebar 4,3 m dan berat 20 ton ini dimaksudkan untuk ditempatkan 200 m dibelakang patung Laksamanan Yi Sun-shin di alun-alun Gwanghwamun.
~Alun-alun Gwanghwamun dengan patung Laksamanan Yi Sun-shin~
Hangeul terbilang istimewa karena menjadi satu-satunya abjad yang dengan jelas diketahui tanggal penciptaan dan penciptanya. Tertulis dalam catatan kerajaan bahwa Raja Sejong mengumumkan abjad Korea pada tahun 1446.
Karakteristik ilmiah dan logika yang mengagumkan dari Hangeul juga diakui di seluruh dunia sehingga UNESCO menetapkannya sebagai warisan catatan dunia pada tahun 1997 serta menganugerahkan Penghargaan Raja Sejong pada Hari Hangeul kepada orang yang berjuang memberantas buta aksara.
Hangeul juga dimasukkan sebagai bahasa resmi Organisasi Hak Milik Intelektual Dunia dan terpilih oleh Universitas Oxford sebagai abjad terbaik. Pengguna Hangeul mencapai 80 juta orang atau peringkat 12 dunia.
Selain di Korea, huruf hangeul menjadi lebih istimewa lagi karena sudah ditetapkan sebagai alfabet resmi oleh suatu suku kecil di Pulau Buton, Kota Bau-bau, Sulawesi Selatan. Suku Cia-Cia serius mengadopsi alfabet Korea semenjak dari bulan Agustus lalu, terbukti di Sekolah Dasar yang ada disana memberikan waktu 4 jam per minggunya untuk mempelajari Hangeul.
Hangeul juga dimasukkan sebagai bahasa resmi Organisasi Hak Milik Intelektual Dunia dan terpilih oleh Universitas Oxford sebagai abjad terbaik. Pengguna Hangeul mencapai 80 juta orang atau peringkat 12 dunia.
Selain di Korea, huruf hangeul menjadi lebih istimewa lagi karena sudah ditetapkan sebagai alfabet resmi oleh suatu suku kecil di Pulau Buton, Kota Bau-bau, Sulawesi Selatan. Suku Cia-Cia serius mengadopsi alfabet Korea semenjak dari bulan Agustus lalu, terbukti di Sekolah Dasar yang ada disana memberikan waktu 4 jam per minggunya untuk mempelajari Hangeul.
No comments:
Post a Comment