Rincian lebih lanjut mengenai keputusan KARA untuk menghentikan kontrak eksklusif mereka dengan DSP Media telah terungkap melalui TV Laporan, ibu Park Gyuri, dan perwakilan dari DSP Media.
Laporan TV mengklaim bahwa perwakilan industri yang menyadari tentang isu seputar KARA dan agensinya sejak Desember 2010. Perwakilan DSP Media dan Park Gyuri menyatakan bahwa alasan penghentian empat anggota adalah “Karena uang”
Menurut wakil industri lain, anggota KARA biasanya mendapat gaji $18 juta per orang. Tapi pada saat promosi Jepang, mereka malah mendapat gaji $3 Juta per orang
Gaji lebih kecil kabarnya karena member KARA hanya dibayar hanya untuk CF, tidak termasuk perform. Alasan KARA dibayar lebih sedikit untuk penjualan album karena ada masalah dalam kontrak DSP dengan perusahaan distribusi Jepang.
Pendapatan KARA dalam penjualan album Jepang dihitung dari 3 bulan setelah promosi. 85% keuntungan diberikan pada KARA dan 15% sisanya untuk DSP Media. Perwakilan mengatakan bahwa perhitungan 85% dan 15% dipakai di Jepang maupun Korea.
Perwakilan itu mengatakan telah bertemu dengan salah satu ibu member KARA untuk menyajikan sebuah kontrak dengan syarat adil dan rencana promosi yang akan mentenarkan KARA dan cukup untuk menyaingi popularitas SNSD.
Perwakilan itu pertama kali bertemu dengan ibu Gyuri, tapi diskusi tidak berjalan mulus. Dalam sebuah wawancara dengan TV Laporan, ibu Gyuri menyatakan, “Saya tidak bisa mengkhianati DSP, yang bekerja paling keras dalam menciptakan KARA. Saya tidak punya masalah dengan kontrak, dan saya percaya DSP. “
Perwakilan lain juga mengungkapkan bahwa DSP Media bertemu dengan ibu KARA pada tanggal 18 Januari dan hampir mencapai kompromi untuk mereformasi distribusi pendapatan tentang album Jepang mereka. Keesokan harinya, pengacara Kara dari Landmark mengumumkan penghentian kontrak mereka.
Apakah ada kemungkinan bagi mereka untuk mencapai kompromi? Industri ini sudah berspekulasi mereka untuk menjadi ‘TVXQ kedua’ karena masalah mendasar.
“Ada berbagai masalah dari KARA maupun DSP Media. Tapi masalah yang utama adalah kontrak dan uang,”kata seorang perwakilan.
DSP Media memilih untuk menyelesaikan masalah melalui jalur hukum. Akankah KARA akan menjadi seperti JYJ yang melaju ke meja hijau??
No comments:
Post a Comment