Hi Seoul Festival 2010 adalah pameran yang diadakan pemerintah Korea Selatan (Korsel) dalam memperingati ulang tahun kota Seoul yang sudah berumur lebih dari 600 tahun. Salah satu kegiatan festival adalah Seoul Friendship Fair (서울 지구촌한마당) yang khusus diadakan untuk perwakilan asing dalam mempromosikan budaya mereka.
Stand Indonesia juga nampak paling banyak didatangi pengunjung, khususnya stand makanan. Sate ayam yang di panggang di depan stand merupakan makanan favorit pengunjung. Sebanyak 1500 tusuk sate terjual habis beberapa jam sebelum penutupan pameran.
Ternyata jerih payah staf KBRI Seoul dan Dharma Wanita KBRI Seoul tidaklah sia sia dengan terpilihnya stand makanan Indonesia sebagai the most generous booth. Piala penghargaan diberikan oleh wakil gubernur Seoul di panggung utama festival pada penutupan Seoul Friendship Fair 2010 tanggal 9 Mei 2010.
Disamping promosi produk kerajinan dan makanan tradisional, Seoul Friendship Fair juga diisi dengan pertunjukkan kesenian dari sejumlah negara. Kegiatan ini merupakan bagian dari perwujudan kerjasama sister city kota Seoul dengan 17 kota termasuk Jakarta.
Untuk mengisi acara ini, sejumlah penari Indonesia yang dikoordinir oleh Dinas Pariwisata dan dan Kebudayaan Pemda DKI mempertunjukkan beberapa tarian. Pertunjukan tarian tradisional ini pun mendapat sambutan hangat dari para pengunjung pameran. Setelah turun dari panggung usai menari, para penari Indonesia menjadi rebutan para pengunjung untuk berfoto bersama.
Melihat apresiasi dari pengunjung yang tidak hanya warga Korsel namun juga para ekspatriat, KBRI Seoul akan terus meningkatkan kualitas promosi budaya dalam acara serupa. Kegiatan semacam ini cukup efektif untuk mempromosikan Indonesia karena disamping tidak ada biaya sewa booth, event ini dikenal luas oleh masyarakat karena dipromosikan oleh pemerintah setempat.
Dalam Hi Seoul 2010, sebanyak 58 negara berpartisipasi dalam Seoul Friendship fair yang terbagi dalam tiga jenis promosi yaitu kerajinan, makanan dan seni budaya. Pameran ini diadakan tanggal 8-9 Mei 2010 bertempat di pusat kota Seoul yaitu di depan city hall (kantor gubernur Seoul).
Indonesia yang diwakili oleh KBRI Seoul membuka dua stand untuk mempromosikan puluhan produk kerajinan dan sejumlah jenis makanan tradisional. Kedua stand Indonesia terlihat lebih atraktif dibandingkan stand lainnya karena terdapat dua payung Bali besar dan dekorasi lainnya.
Stand Indonesia juga nampak paling banyak didatangi pengunjung, khususnya stand makanan. Sate ayam yang di panggang di depan stand merupakan makanan favorit pengunjung. Sebanyak 1500 tusuk sate terjual habis beberapa jam sebelum penutupan pameran.
Disamping promosi produk kerajinan dan makanan tradisional, Seoul Friendship Fair juga diisi dengan pertunjukkan kesenian dari sejumlah negara. Kegiatan ini merupakan bagian dari perwujudan kerjasama sister city kota Seoul dengan 17 kota termasuk Jakarta.
Untuk mengisi acara ini, sejumlah penari Indonesia yang dikoordinir oleh Dinas Pariwisata dan dan Kebudayaan Pemda DKI mempertunjukkan beberapa tarian. Pertunjukan tarian tradisional ini pun mendapat sambutan hangat dari para pengunjung pameran. Setelah turun dari panggung usai menari, para penari Indonesia menjadi rebutan para pengunjung untuk berfoto bersama.
Melihat apresiasi dari pengunjung yang tidak hanya warga Korsel namun juga para ekspatriat, KBRI Seoul akan terus meningkatkan kualitas promosi budaya dalam acara serupa. Kegiatan semacam ini cukup efektif untuk mempromosikan Indonesia karena disamping tidak ada biaya sewa booth, event ini dikenal luas oleh masyarakat karena dipromosikan oleh pemerintah setempat.
No comments:
Post a Comment