Pesan sponsor!

2010/08/02

Apakah idolamu termasuk dalam kategori “Superman” & “Superwomen” ?

~korean addicted~ ^-^V
from Starjunior's 13town 2009 by Gaze's juniors|shared by koreabanget!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM0Ve-RVddLa3e-UY18u4_JvTmMGE-tYO3Jgw-wXIk3nEFm92kAWFa3I7Lxc9wVXcSaXT5DXJkoOJgS4t5HBtTk0BKjP65-ouoX_TwgiOuWcayYnrRATmVLYAetcNbwXrpNYAdjOjXHHg/s1600/spao-super-junior.jpg
Penilaian yang mengatakan kalau idola K-pop merupakan idola yang paling bekerja keras itu tidaklah meleset. Setidaknya dalam 2 tahun terakhir, ratio kemunculan mereka di acara drama, variety dan radio meningkat drastis, sekejap eksistensi mereka menggeser para senior yang sudah terlebih dahulu berlalu lalang di jagat hiburan,

Semua tidak lebih dari tujuan eksistensi. Salah satu pengamat musik negeri Sakura menyebut Fan K-pop sebagai fans yang loyal, tapi mudah pindah ke lain hati. Mau tidak mau para idol remaja tersebut tidak mungkin menggantungkan hidupnya hanya di ladang musik, mereka tidak mungkin bisa bertahan di dunia showbiz hanya dengan durasi 3 menit penampilan di atas panggung.

Kuantitas vs Kualitas! Para agensi artis ini lebih memilih Kuantitas, kuantitas singkat, meski memiliki kualitas hasilnya sama saja dengan 0. Menurut mereka kualitas seorang idol akan terbentuk seiring dengan banyaknya kuantitas jam terbang.

Karenanya, mereka dinilai haruslah bisa sehebat IRON MAN ~ Iron Man yang dalam arti kata stamina kuat yang tidak mengenal kata istirahat. So, dibandingkan dengan skill yang hebat, “stamina” dan daya tahan tubuh sekaligus mental disebut faktor yang lebih utama untuk berkecimpung di dunia K-pop. “ Mau sehebat apapun kemampuannya bernyanyi, tanpa mental baja..mereka akan segera tenggelam…”

SM Entertaiment merupakan pelopor dari pembentukan startegi marketing, Super Junior dengan sub unit yang dulu sempat ditolak dan menerima kecaman sekarang ini malah menjadi sebuat multi strategi yang semakin banyak dipakai oleh agensi artis lainnya.

Setidaknya sedikit banyak kita mulai bisa menerima metode kerja SME terhadap para artisnya. Meski seringkali di-judge sebagai perusahaan tidak punya hati yang memaksa artisnya kerja siang malam tanpa henti, tanpa hari libur, dll.

SME terus melaju dengan metode “romusha” mereka. Mereka sebagai perusahaan open public tentunya mendengar hal itu dan tahun -tahun dengan rentetan kecaman masyarakat, tapi tetap bersikukuh tidak mengubah metode mereka meski belakangan ini SM sepertinya lebih melonggarkan jadwal para artis mereka.

Pengamat industry hiburan menilai, meski terkesan “serakah” tapi itu merupakan satu – satunya cara agar eksistensi mereka tetap terjaga dan tidak dilupakan public. Orang menyebutnya “Lightning attack” ~ berbeda dengan para artis Negara paman Sam yang mungkin bisa “cuti” selama 1 tahun kemudian kembali, hal yang sulit diterapkan dengan kondisi dunia hiburan Korea yang jangankan untuk istirahat selama 1 tahun, hilang beberapa bulan saja dari layar kaca karir mereka bisa langsung meredup.

Karenanya SM sendiri sering membuat giliran comeback tanpa jeda untuk artis – artis mereka, mini album-full ablbum- mini album- full album , dst. Mini album merupakan salah satu taktik untuk tetap bisa bertahan tanpa mengeluarkan waktu dan biaya yang besar.

So para idola tak terkecuali SJ sendiri hanya bisa menyerahkan segala sesuatunya dan bekerja sesuai yag dijadwalkan, mereka tidak memiliki waktu untuk berpikir a,b,c,d, siapa cepat merekalah yang akan dapat. So ada quote tentang SM ~ More you love your idol, more you will hate SM~ Serigala berbulu domba atau malah SM merupakan seekor domba berbulu serigala ????

But…, Idols are not “Superman” & “Superwomen” ? They are human who want to rest too, but still….

No comments:

Post a Comment

KoreanAddicted