Jin berkata kalau hari ini ia sudah bertindak dengan keren, jadi ia sedikit lelah. Ia pun memeluk Ae Jung, “Kalau aku ingin terlihat terus keren, aku harus mendapatkan kekuatan. Recharge!”
Ae Jung berkata kalau sebentar lagi banyak wartawan yang akan datang. Jin memberitahunya kalau paling tidak biarkan ia mendapatkan satu strip energi. Ia memeluk Ae Jung lebih erat.
Ae Jung melepaskan pelukannya dan berkata kalau ia bukan charger Dokko Jin. Jin memintanya untuk memasakkan kari karena ia tidak mau menjadi chargernya. Ae Jung menolak, tapi Jin berkata kalau wartawan sudah datang, jadi ia tidak bisa pergi kemana-mana. Paling tidak ia akan terkurung bersamanya selama 3 hari 2 malam.
Ini akan berat baginya karena kamar tidurnya berkonsep terbuka. Ae Jung bekata kalau ia akan pergi walaupun harus dengan menggali lubang. Jin memberitahunya kalau di rumah ini ada pintu darurat. Ia pun menunjuk mobil pajangannya, “Kita bisa keluar dengan itu.” Ae Jung tidak percaya.
Karena mereka akan membutuhkan banyak energi, Jin menyuruhnya memasak kari, Ae Jung tetap tidak mau. Jin mencodongkan badannya ke arah Ae Jung, “Gu Ae Jung, buatkan kari untukku, Ok.”
Di tempat lain, Jenny memarahi Ae Hwan karena membiarkan Ae Jung pergi ke tempat Jin. Ae Hwan beralasan kalau Ae Jung ingin mengkonfirmasi sesuatu. Jenny mendesah, jika perbuatan Jin pada manager Jang bisa membuat Ae Jung goyah. Mereka berdua kaget ketika tiba-tiba Pil Joo datang, ia ingin menanyakan sesuatu pada Jenny.
Di rumahnya, Jin sedang memasak kari bersama Ae Jung. Ae Jung memotong bawang dengan penuh kemarahan. Jin meniup lengan Ae Jung yang terluka, Ae Jung menarik tangannya dan menyuruh Jin untuk meniup luka manager Jang saja.
Ae Jung meminta Jin untuk mengambilkan kentang, tapi Jin berkata kalau dirumah ini mereka tidak membunuh kentang, karena kentang itu tumbuh. Ia pun melirik tanaman kentangnya.
Ae Jung penasaran apakah benar-benar ada pintu keluar yang lain. Jin hanya menjawab, kalau setelah mereka selesai makan mereka akan pergi.
Jin dan Ae Jung duduk di mobil pajangan. Jin bertanya, mereka akan keluar ke stasiun Gangnam atau ke departemen store. Ae Jung bertanya apakah mobil ini akan ke basement seperti batman.
Jin memandang Ae Jung, ia bertanya apa Ae Jung tidak mau pergi dengannya. Banyak tempat yang ingin didatanginya, “Aku tidak peduli kemanapun. Asalkan bersamamu, tempat itu akan menjadi tempat dimana aku ingin pergi.”
Ae Jung hanya menyahut apa ia gila. Ia kemudian mengkoreksi kalau dirinya yang gila karena mempercayai kata-kata Jin.
Jin memandangnya dengan serius, “Aku tidak gila, aku rusak.” Ia menyentuh dadanya, “Ini rusak.”
Ae Jung jadi khawatir dan bertanya apa ia tidak sehat. Jin menjawab kalau ia rusak, mobil ini juga rusak. Detak jantungnya melebihi batas aman. Ia seperti mobil rusak yang akan terus mengejarnya.
Ae Jung bertanya apa ia bisa diperbaiki. Jin, “Tentu saja. Ini bisa diperbaiki, kalau sudah normal, aku akan segera berlari ke arahmu.
Karena sekarang ia rusak, sebaiknya Ae Jung tidak menempel padanya supaya tidak terluka. Ia memintanya untuk belajar menghindarinya. Ae Jung menjadi kesal karena kata-kata Jin selalu berubah.
Ae Jung menambahkan kalau Jin terus mendekatinya, maka ia yang akan menghindar. Karena mobil ini rusak maka suatu hari akan berhenti. Jin memandangnya dengan sedih, “Sampai aku berhenti, menghindarlah dariku, Gu Ae Jung.” Mereka pun saling memandang.
Jin keluar dari rumahnya, para wartawan langsung mengkerubutinya.
Didalam rumah, Ae Jung masih duduk didalam mobil, “Kenapa mobil ini menggoda jika tidak rusak dan menampungku. Cepatlah diperbaiki sehingga kau bisa pergi.”
Di tempat lain, Pil Joo bertanya pada Jenny kenapa manager Jang mencari Ae Jung. Ae Hwan menjelaskan kalau ketika National Treasure dibubarkan, manager Jang mengalami beberapa kerugian dan Ae Jung yang bertanggung jawab atas pembubaran itu. Jenny menduga kalau ini ada hubungannya dengan Mi Na. Pil Joo pun teringat ketika Mi Na mengaku kalau Ae Jung adalah penyelamatnya dan ketika Ae Jung memintanya untuk menyembunyikannya dari Mi Na.
Ae Hwan menambahkan kalau manager Jang dendam pada Ae Jung, tapi tindakannya kali ini terlalu jauh. Pil Joo bertanya apa Ae Jung tahu kalau Dokko Jin memukul manager Jang. Jenny menjawab kalau saat ini Ae Jung pasti sudah tahu , karena sekarang ia menemui Jin. Pil Joo terlihat sedikit terganggu.
Jin pergi menjenguk manager Jang dirumah sakit. Ia meminta maaf padanya. Manager Jang memaafkannya tapi jika ia melakukannya sekali lagi ia tidak akan memaafkannya. Jin balas memperingatkannya, ia tidak akan membiarkan hal ini akan terjadi lagi, jika manager Jang berani mengganggu Ae Jung ia akan membuatnya tidak bisa menggerakkan satu ototpun.
Manager Jang menantang, jika ia melaporkan hal ini, maka karir Jin akan tenggelam. Jin dengan tegas, “Jika kau melaporkanku, aku akan menuntutmu!”
Representatif Moon akan membuat alasan kalau Jin tidak bisa menerima penghargaan karena kondisinya yang tidak sehat. Ia pun segera memberikan boks yang berisi pialanya dan berkata jika ia pergi ke Hollywood, maka semuanya akan menjadi lebiih baik.
Jin berkata kalau ia tidak akan pergi ke Hollywood dan menjadi Superhero, “Aku akan tetap disini sebagai Dokko Jin yang membela rekan satu agensiku.” Representatif Moon menyahut kalau Ae Jung tidak menyukainya, tapi Jin tetap pada keputusannya.
Di rumah, Jin menempatkan pialanya disamping tanaman kentangnya. Ia pun berbicara pada kentangnya kalau ia tumbuh cepat dan sebentar lagi berbunga. Ia pun berpikir sejenak, “Sebentar, jika itu berbunga berarti tanaman itu tidak beracun lagi.” Ia mengatakan itu sambil memegang dadanya.
Berita di tabloid menyebutkan kalau Jin tidak bisa menerima pialanya karena masalah jantungnya. Se Ri tidak pernah menyadari kalau ada bekas luka operasi di dadanya dan Jin hanya menjelaskan kalau hubungan mereka tidak membuat mereka banyak berbicara, tapi menggunakan bahasa tubuh.
Merujuk pada insidennya dengan manager Jang, Se Ri bertanya dengan penasaran, “Apa kau sangat menyukai Gu Ae Jung?” Ia menawarkan untuk melepaskannya, jika ia ingin mengejar Ae Jung. Karena Jin tidak tahu motif dibalik perkataannya, maka ia bertanya dengan curiga, “Kita bukan tipe orang yang mendoakan orang lain baik tanpa alasan tertentu.”
Se Ri menjelaskan kalau ia menyukai Pil Joo, jadi ia akan mendapat keuntungan jika hubungan antara Ae Jung dan Jin bisa terjadi. Jin berkata kalau ia tidak bisa bersama Ae Jung karena ia berpikir kalau ia akan meninggal dan menyuruh Se Ri untuk meninggalkan dokter yang baik pada Ae Jung itu sendirian.
Se Ri pergi menemui Pil Joo untuk memberitahunya kalau Ae Jung menyukai Jin dan menyuruhnya untuk melepaskan Ae Jung. Pil Joo sekarang bisa melihat sifat Se Ri yang asli. Ia tidak memperlakukannya dengan baik lagi dan berkata kalau hatinya yang sakit, maka rumah sakit ini tidak dapat menyembuhkannya. Ia pun menduga, “Kata-katamu dulu yang menyebutkan kalau kau menyukaiku hanyalah kecemburuan yang timbul dari temperamenmu yang buruk kan?”
Se Ri berkata kalau ia cemburu karena ia menyukainya dan bertanya apakah Pil Joo juga merasakan hal yang sama tentang hubungan Jin dan Ae Jung. Pil Joo mengakui kalau ia juga cemburu dan meminta maaf pada Se Ri karena telah berkata kasar padanya.
Di agensi, Ae Jung sedang sibuk membuat menandatangani foto ketika Jae Seok masuk dan membawa materi promo untuk iklan Jin yang baru. Ae Jung melihat poster papan Jin dan berkhayal kalau poster itu tersenyum padanya dan kemudian berkata, “Jangan menatapku.”
Akhirnya ia memutuskan untuk merubah arahnya dan bangkit. Ia memandangnya dan kemudian memukulinya, “ Sangat jahat. Selalu melakukan apa yang kau mau, Butthole Jin yang rusak. Kenapa kau terus menyiksaku? Kenapa?”
Secara tidak sengaja ia membuat titik di muka poster itu. Ae jJung mengambil tisu dan mencoba menghapusnya. Jin yang masuk ke ruangan itu melihatnya mengelus-elus posternya. Ia mengasumsikan hal yang berbeda.
Dengan bangga ia bertanya pada Ae Jung apa yang sedang ia lakukan. Apa karena tidak bisa melakukan pada Dokko Jin yang asli, maka ia mengelus-elus posternya?
Ia pun berpose seperti posternya dan menyuruh Ae Jung melakukan apa yang ia mau pada dirinya, “Jangan menyentuhku, hanya kagumi saja.”
Ae Jung, “ Bukan itu, aku hanya menghapus noda spidol.”
Tapi Jin tidak mendengarkannya, “OK, kau bisa menyentuhku sekali, kau begitu serakah.”
Jin kecewa ketika Ae Jung tidak menerima tawarannya dan hanya bersikap dingin dengannya, karena mengira kalau Jin mempermainkannya lagi.
Ia pun berkata dengan serius.
Jin: “Apa yang kukatakan, kau harus mengabaikannya dan menganggapnya lelucon. Jika aku berkata kalau aku akan menyebarkan rumor berkencan di koran besok, itu hanya lelucon.”
Ae Jung, “Ding Dong.”
Jin, “ Dan Jika lusa aku berkata kalau aku ingin menikahimu, itu adalah lelucon.”
Ae Jung, “Ding Dong.”
Dengan sedikit tercekat, “ Jika lusa aku menghilang dan berkata kalau aku sekarat, itu adalah lelucon.”
Ae Jung terdiam dan berkata bagaimana bisa Jin membuat hal seperti itu sebagai lelucon
Manager Jang sangat kesal karena tidak bisa membicarakan masalah penyerangan Jin dengan bebas, tapi ia juga tidak mau diam saja. Ia bertanya pada teman managernya tentang pemimpin grup idola yang dulu berkencan dengan Mi Na. Ia ingin menemukan Mi Na, “Kemudian aku bisa menemukan kelemahan seseorang.”
Jin melihat film Iron Man dirumah dan menjelaskan pada Jae Seok kalau ia tidak bisa pergi ke Hollywood karena ada hal yang menyebabkannya harus melakukan itu, “ Gunung yang rapuh harus berdiri ditempatnya dan menjadi menakutkan supaya tidak ada yang mengganggunya.”
Jae Seok dengan gugup bertanya tentang hasil pemeriksaannya di rumah sakit dan Jin berkata dengan tersamar, “Kau tidak akan menjadi managerku dalam waktu yang lama.” Ia mengingatkan Jae Seok yang mengerti maksud perkataannya dan menangis, bahwa managernya haruslah cerdik dan tidak mudah membocorkan rahasia.
Dokter Jin sedang membriefing satu ruangan yang penuh dokter. Ia menggarisbawahi tentang keadaan jantung pasien 10 tahun yang lalu, yang berkurang kemampuannya karena serangan virus. Sekarang keadaannya sama buruknya dan pasien itu harus segera dioperasi dengan persentase keberhasilan 50 :50. Karena Jin adalah seorang selebritis, operasi ini harus dirahasiakan dari publik.
Ia kemudian memberitahu Jin kalau operasi itu akan dilakukan dalam waktu sebulan. Operasi itu akan membuat jantung Jin berhenti sesaat dan Jin berkata kalau kemungkinan terburuknya, jantungnya tidak akan berdetak lagi. Dokter menyuruhnya untuk berpikir positif. Lagi pula 10 tahun yang lalu ia punya lagu yang membuat jantungnya terus berdetak, tapi sekarang penyanyinya ada disampingnya. Jin, “Sangat egois kalau membiarkannya disampingku, jadi aku menahannya.”
Di rumah, ia mengerang dengan menyedihkan, “Aku rindu Gu Ae Jung.” Hatinya mulai berdebar, jadi ia menyuruh dirinya untuk bertahan, “Walaupun kau ingin melihatnya, kau harus bertahan sampai tiga kali.”
Hatinya berdebar lebih cepat dan ia mendesah, “Aku merindukannya.”Jantungnya berdetak lagi. Akhirnya ia menyerah dan berkata dengan cepat., “Aku merindukannya. Aku merindukannya. Aku merindukannya. Aku sudah bertahan tiga kali!”
Ia berdiri untuk pergi menemui Ae Jung, tapi ia menjadi ragu-ragu dan mencoba bertahan setengah jam lagi,”Ah, aku masih merindukan Gu Ae Jung.”
Akhirnya, ia mengendap-endap disekitar rumah Ae Jung dengan alasan, “Aku sudah bertahan sebanyak 300 kali, jadi aku perlu di isi ulang.”
Ia bertemu dengan Hyung Kyu yang sedang dirumah sendirian. Ia meminta bantuan Jin untuk mengambil gamenya yang diletakkan di rak yang tinggi. Jin pun masuk kedalam rumah dimana Hyung Kyu bertanya, “Apa kau datang untuk mengintip bibiku?” Jin, “Tidak Ding Dong. Mengintip itu seperti penguntit cabul. Aku ingin bertemu dengannya secara resmi.”
Jin melihat-lihat sekelilingnya dan sangat senang ketika melihat air bervitamin yang diiklankannya tersimpan dirumah itu….disamping obat herbal pemberian Pil Joo. Ia mencemooh, “Pasti karena obat ini yang membuat wajahnya terlihat kusut akhir-akhir ini.”
Secara tidak sengaja ia melihat kamar Ae Jung dan tidak tahan untuk mengintip. Tapi Ia berhenti didepan pintu, ia berpikir kalau ia seperti penguntit cabul dan akhirnya ia mengetuk pintu dulu sebelum masuk kekamar Ae Jung.
Ia melihat-lihat kamar itu dan akhirnya mengambil cream wajah Ae Jung. Aroma yang familiar membuatnya senang. Akhirnya ia mengoleskan cream itu tepat di bawah lubang hidungnya dan menghirupnya dalam-dalam.
Tiba-tiba Ae Jung datang dan memanggil Hyung Kyu yang membuat Jin menjadi panik. Pergelangan kakinya terkilir ketika ia menginjak obat dari Pil Joo. Ia pun segera membungkuk dan membersihkan ceceran obat itu dengan menggunakan celana pendek Ae Jung.
Ia pun segera memasukkan celana itu ke kantongnya dan mencari tempat sembunyi. Secara tidak sengaja ia meninggalkan jejak kakinya di selimut Ae Jung.
Di dalam kamarnya, Ae Jung mulai membuka bajunya dan Jin pun menutup matanya dengan tangannya….yang kemudian diturunkan supaya ia bisa mengintip Ae Jung.
Secara tidak sengaja, Jin membuat suara. Ae jung menjadi takut dan melihat ada jejak kaki di selimutnya, “Siapa disana?”
Jin memtuskan untuk memberitahu keberadaannya dan memanggil Ae Jung dan memintanya untuk tidak lari. Ae Jung menjadi panik dan berlari ke arah tempat tidur sambil memanggil-manggil kakaknya. Jin juga jadi panik, ia segera berlari ke arah Ae Jung dan segera menutup mulutnya dan berkata kalau yang datang Jin.
Ia menjelaskan kalau ia datang berkunjung dan karena panik ia bersembunyi. Ia meminta Ae Jung untuk merahasiakan karena takut ia akan menjadi malu.
Ae Jung mengangguk setuju dan Jin pun menjadi lega….sampai ketika Ae Hwan masuk dan memanggil Ae Jung. Jin segera masuk dan menyelimuti dirinya dengan selimut dan Ae Jung berpura-pura kalau ia berbaring sendirian.
Ae Hwan percaya, tapi kemudian melihat kaki Jin yang kotor terkena obat herbal. Tapi Ae Hwan membiarkan saja dan berkata, “Cuci kakimu sebelum tidur!”
Mereka selamat, tapi Ae Jung membaui aroma cream wajahnya. Ia menuduh Jin memakainya. Jin mulai menjelaskan tapi Ae Jung melihat celananya di saku Jin. Ia mengambilnya dan melihat ada cap tangan tepat dibagian pantatnya.
Ae Jung merasa kesal dan menyeret Jin ke balkon supaya tidak terlihat keluarganya yang lain. Ketika Ae Jung menyuruhnya pergi, Jin berkata kalau kakinya terkilir. Ae Jung pun sedikit mengalah dan merawat kaki Jin dengan mengompresnya.
Ae Jung bertanya kenapa Jin datang. Jin, “Untuk mengisi ulang.” Jin memegang wajahnya dan mendekatkan wajahnya sampai dahi mereka menempel. Ia menyuruh Ae Jung untuk diam sampai ia bisa mengisi satu strip energi.
Karena khawatir, Ae Jung bertanya apakah kerusakannya parah dan Jin menjawab kalau ia sedang diperbaiki.
Jin mendesah, “Aku harap aku bisa membawamu pulang dan menyimpanmu sebagai charger. Gu Ae Jung, aku sudah memberitahumu kalau aku rusak. Kau harus menunggu selama sebulan sementara aku di perbaiki, apa kau mau tinggal dengan aku yang rusak selama waktu itu?”
Ae Jung: “Bagaimana kau bisa meminta hal seperti itu dariku? Hanya satu bulan? Bahkan ini bukan karena cinta, tapi karena kau rusak. Untuk satu bulan?”
Jin: “Ya, tinggallah bersamaku selama itu.”
Ae Jung: “Kau bilang kalau kau hanya akan melewatiku ketika kau sudah diperbaiki. Kenapa kau bertindak seperti ini?
Jin: “Pikirkan aku seperti mobil yang rusak dan rodanya dikunci, karena aku menabrak di suatu tempat. Karena batereku lemah, aku mungkin berhenti berlari sebelum satu bulan, jadi isi ulang aku dan tinggallah bersamaku. Aku akan memperlakukanmu dengan baik.”
Ae Jung: “Mintalah dengan benar, ‘Aku menyukaimu, jadi tinggallah bersamaku’.”
Karena Jin berpikir kalau ia akan mati maka ia memberitahu Ae Jung kalau ia tidak bisa mengatakannya. Dengan putus asa, Ae Jung, “Jika kau tidak mau diderek ke pembuangan barang bekas, pergilah!”
Ibu Pil Joo bertemu dengan produser Kim. Ia mengeluh kalau setelah Couple Making ditayangkan, ia disingkirkan dari pergaulan sosialnya. Ia bertanya-tanya apakah Ae Jung sudah mendekati Produser Kim dengan agresif. Produser Kim menjelaskan kalau perasaan Pil Joo itu tulus, jadi ia meminta Ae Jung untuk menerimanya. Jadi kenyataannya, Ae Jung tidak punya perasaan pada Pil Joo.
Ibu kemudian pergi ke rumah keluarga Gu, ia ingin memastikan sesuatu, “Jadi kau berkata kalau Ae Jung berpikir Pil Joo itu pria yang baik, tapi tidak menyukainya?”
Hyung Kyu: “Ding Dong.”
Ae Hwan langsung menutup mulut anaknya.
Ae Jung pergi menemui Pil Joo, Ia merasa tidak enak pada ibunya, “Aku merasa seperti membuatnya sangat khawatir kalau kau dan aku akan mengambil jalan ini.” Pil Joo menjawab dengan serius, “Ini bukan kekhawatiran yang tidak berdasar. Ketika aku memulainya. Aku sudah siap untuk menghadapi semuanya.”
Seseorang telah membuatnya belajar sesuatu, “Jika hati seseorang sudah penuh dengan orang lain. Aku tidak bisa memilikinya.” Pil Joo bertanya apa Ae Jung punya sedikit perhatian untuknya agar ia bisa membuat orang lain itu pergi.
Representatif Moon bertemu dengan Ae Jung, ia yakin dengan masa depan Ae Jung. CD demonya sudah jadi dan sudah ada tawaran untuk CF, walaupun hanya CF kecil. Ia memohon sesuatu pada Ae Jung, ia meminta Ae Jung untuk meyakinkan Jin agar ia mau pergi ke Hollywood. Caranya dengan melukai harga diri Jin. Ae Jung harus berusaha untuk memprovokasinya dan melepaskannya.
Malamnya, Ae Jung memikirkan hal itu dan berakhir dengan menangis saat ia memasukkan sepatunya ke dalam kantung plastik untuk daur ulang. Saat ia menangis, ternyata Hyung Kyu melihatnya dan ikut menangis.
Manager Jang memberitahu Se Ri kalau Mi Na telah mengganti namanya menjadi Hye Jin dan ia telah menikah serta tinggal di Amerika. Ia tidak yakin apa akhir-akhir ini ia tinggal di Korea. Se Ri yakin kalau Mi Na ada di Korea dan berjanji akan menemukannya.
Ia pun pergi ke rumah sakit Pil Joo dimana seorang perawat membenarkan kalau Han Hye Jin adalah pasien di rumah sakit itu. Se Ri meminta nomor telponnya, tapi perawat itu tidak bisa memberitahunya. Se Ri pun menggunakan pesona bintangnya dan akhirnya perawat itu berkata kalau besok Han Hye Jin ada janji dengan dokter. Se Ri berterimakasih dan meminta perawat itu untuk tidak mengataka pada siapapun. Ia ingin membuat kejutan.
Untungnya Pil Joo melihat ketika Se Ri pergi dan bertanya pada perawat tentangnya. Ia pun menyimpulkan kalau Se Ri pasti sedang mencari Mi Na yang ia ingat kalau ia tidak ingin ditemukan.
Ia pun pergi ke tempat Jenny yang memastikan kalau hubungan Se Ri dan Mi Na tidak dekat, bahkan mungkin Se Ri tidak akan ingin bertemu dengannya.
Ketika ia akan pergi, ia melihat Hyung Kyu yang sedang berdiri didekat tempat pengumpulan barang yang akan didaur ulang. Hyung Kyu meminta tolong pada Pil Joo untuk mengambilkannya sesuatu yang telah dibuang bibinya, “Barang yang harus kuselamatkan.”
Pil Joo menemukan sepatu itu tapi memperingatkan Hyung Kyu kalau bibinya tidak akan suka kalau ia mengambil barang yang sudah dibuangnya. Hyung Kyu protes, “Ia tidak membuangnya karena ia tidak suka! Bibiku menangis ketika membuangnya.”
Hyung Kyu pergi dan mencuci sepatu itu dengan tangannya sendiri.
Di agensi, Ae Jung menggunakan poster papan Jin sebagai tempat berlatih, “Tolong jangan buat hatiku goyah lagi.” Saat Jin masuk, Ae Jung meneruskan, “ Aku benar-benar ingin bersama Yoon Pil Joo. Jika kau tidak ada didalam hidupku. Aku akan baik-baik saja. Jadi menghilanglah.”
Jin meminta Ae Jung untuk datang ke rumahnya karena ia punya sesuatu yang ingin ditunjukkannya. Ae Jung, “ Memikirkannya, kapanpun kau berkata untuk datang, maka aku harus datang dan kapanpun kau berkata pergi, maka aku harus pergi. Aku terlalu menurut padamu.” Jin kaget ketika Ae Jung mengajaknya piknik.
Ae Jung: “Jika kau ingin pergi, apa kau mau menungguku kali ini?”
Jin: “Jika aku menunggu , apa kau akan datang?”
Ae Jung: “Apa kau bisa menunggu saja, apapun yang terjadi? Jika kau tertarik untuk menunggu dan pergi piknik bersamaku, tunggulah didepan rumahku hari ini.”
Jin: “ Aku akan menunggu. Jadi datanglah.”
Ketika menunggu syuting mereka mulai, Pil Joo menduga kalau kata-katanya dulu membebani Ae Jung. Ae Jung berkata kalau itu adalah hal yang baik dan ia perlu merasakan arti beban.”
Ae Jung minta bantuan padanya, “Tolong tahan aku supaya aku tidak berlari ke arahnya.” Pil Joo berterimakasih karena Ae Jung membuat keputusan ini.
Sedangkan Jin berganti pakaian untuk berkencan dengan Ae Jung. Ia berhenti dan berbicara pad tanaman kentangnya, “Kentang, hari ini aku mempertaruhkan hidupku dan akan menunggu Gu Ae Jung.” Ia mengucapkan selamat tinggal dengan mencium jempolnya.
Pil Joo mengangkat ponsel Ae Jung dan melihat ada sms baru dari seseorang yang diberinya nama “sedang dalam perbaikan”. Ia membukanya dan melihat foto tanaman kentang Jin.
Ia kemudian memberitahu Ae Jung kalau ia salah mengambil ponsel dan menambahkan kalau ada sms dari “orang itu”. Ae Jung memintanya untuk menghapusnya saja, ia takut kalau ia membacanya maka ia akan bingung lagi.
Syuting pun dimulai. Keduanya sedang mengerjakan puzzle jigsaw. Pil Joo metapa Ae Jung yang sedang bingun mau menempatkan potongan puzzle, ia pun menyentuh tangan Ae Jung dan mengarahkannya ke tempat puzzle yang benar, “Aku akan membantumu. Jika itu terlalu berat bagimu, ikuti aku saja.”
Sorenya, Jin sudah menunggu didepan rumah keluar Gu, sedangkan Ae Jung makan malam bersama Pil Joo yang dilanjutkan dengan menonton film. Ketika Pil Joo mengantarkan Ae Jung pulang, malam sudah hampir berakhir.
Jin masih didalam mobil dan dengan tabah menunggu sepanjang malam. Ketika ketiganya bertemu, ketegangan mulai terasa. Pil Joo memenuhi janjinya dan menggandeng tangan Ae Jung. Ia melihat Ae Jung ragu-ragu ketika menatap Jin, ia pun mengulurkan tangannya yang lain untuk membantunya masuk ke dalam rumah.
Ketika masuk ke dalam halaman rumahnya, Ae Jung melepaskan tangannya dan mulai menangis. Ia bertanya dengan setengah berharap, setengah gemetar, “Jika ia punya harga diri, ia akan pergi demi kebaikannya kan? Sekarang semua sudah berakhir. Aku minta maaf. Ini pasti berat untukmu juga kan.”
Pil Joo melihat emosi Ae Jung dan sepatu yang diselamatkan Hyung Kyu. Akhirnya ia tidak tahan dan mengeluarkan ponsel itu serta memberitahu Ae Jung kalau ia tidak menghapus pesan Jin.
Dengan menghela napas berat, Pil Joo pergi, meninggal Ae Jung untuk membaca sms Jin.
Jin: “ Gu Ae Jung, aku telah merawat kentang yang dulu kau bawa. Tunas kentang beracun, tapi sekarang kalau terus merawatnya, kupikir kentang itu akan berbunga. Karena aku rusak, aku tidak bisa bersandar padamu dengan benar, jadi kali ini datanglah padaku. Supaya aku tetap bisa bergerak tanpa berhenti. Datang dan isi ulang aku.”
Ae Jung tidak tahan dan segera berlari ke arah Jin. Jin sedang beristirahat di mobilnya, matanya tertutup. Ae Jung meletakkan tangannya di kaca seperti yang pernah Jin lakukan untuknya.
Jin membuka matanya, air mata menetes dipipinya. Ae Jung berkata, “Kau si brengsek yang jahat. Recharge.”
Jin memegang tangannya dan mengangkat tubuhnya keluar dari jendela mobil untuk mencium Ae Jung.
source: http://www.bengawanseoul.com/2011/11/greatest-love-episode-11.html |shared by koreabanget!
No comments:
Post a Comment