Produser dan scripwriter acara itu menggerutu, karena mereka sudah susah payah membujuk Hee Jin untuk ikut acara ini, tapi malah ia yang tereliminasi duluan.
Dokko Jin juga tidak merasa senang, ia mengingat kata-kata Representatif Moon. Ia segera mengecek detak jantungnya. Ternyata melebihi batas amannya. Ia merasa kesal dan tidak percaya.
Tak sengaja Ae Jung melihatnya, ia pun tersenyum tak percaya. Jin merasa malu dan segera meninggalkan tempat itu. Di lorong, Ia berusaha menolak perasaannya pada Ae Jung, tapi judul-judul film di lorong itu mengekspresikan perasaannya.
Judul yang pertama adalah “I Really- Really Like You”, Jin hanya menggeram kalau itu tidak mungkin Ae Jung kemudian di ikuti dengan “The Bean Chaff of My Life (artinya ia dibutakan oleh cinta), Jin mengerang,”Apa yang sebenarnya terjadi, Aku Dokko Jin.” Kemudian ia melihat poster “Prince First Love”, kemudian “Man in Crisis.”
Jin cemberut ketika Ae Jung mendekatinya. Ae Jung merasa sangat senang karena ia terpilih. Ia meminta Jin untuk ber high five dengannya, tapi Jin melihat poster di sebelah Ae Jung , “You’re Beautiful”, Jin tambah kesal, ia memukul tangan Ae Jung dengan keras.
Jin memandangnya dengan marah, “Gu Ae Jung, orang sepertimu....bagaimana ini bisa terjadi. Bagaimana kau bisa mencuri ha.....!” Sebelum ia sempat menyelesaikan kata-katanya, ia tersadar kalau ia keceplosan, ia melampiaskan kemarahannya dengan mengepalkan tinjunya.
Ae jung tidak mengerti, kali ini ia salah apa. Ia bertanya untuk apa ia datang kesini, apakah ia mengkhawatirkannya? Jin membantah, ia hanya khawatir kalau Ae Jung akan mengganggunya lagi jika ia dieliminasi.
Ae Jung memamerkan bunganya, ia merasa sangat senang. Jin yang cemburu, secara tidak sengaja memukul bunga itu jatuh ketanah, sehingga beberapa kelopaknya lepas. Ae Jung cemberut, “Dasar brengsek.”
Jin duduk sendirian, ia memegang kelopak mawar yang lepas itu, kemudian ia membuangnya ke tempat sampah. Tapi satu kelopak tidak mau lepas dari tangannya. Ia memarahinya karena tidak mau lepas dari tangannya. Kemudian ketik ia membuangnya ke tempat sampah, kelopak itu tidak mau jatuh. Akhirnya ia mengambil dan menyimpannya didalam saputangan dengan malu-malu (seperti mengekspresikan kalau ia menyimpan barang Ae Jung).
Ae Jung dan Ae Hwan sedang melihat ketiga kontestan lain sedang mendekati Pil Joo dengan berpura-pura sakit.
Ae Hwan juga menyuruh Ae Jung melakukan hal yang sama, tapi Ae Jung menolak karena ia tidak mau berbohong. Akhirnya ia setuju untuk berpura-pura cegukan.
Ae Hwan mendekati Pil Joo dan berkata kalau perutnya terasa tidak enak. Tiba-tiba ia kentut dan membuat semua kontestan menutup hidung mereka. Ae Hwan hanya tersenyum kemudian kentut lagi. Semua kontestan pergi karena tidak tahan dengan baunya. Pil Joo secara tak sengaja melihat Ae Jung. Ae Jung juga menatapnya dan malu atas kelakuan kakaknya. Ia pun segera pergi, Pil Joo terlihat kecewa.
Ae Jung berdiri didepan mesin minuman, ia sedang memilih dan melemparkan koinnya. Secara tidak sengaja ia terpeleset, untung Pil Joo datang tepat waktu untuk menangkap tubuhnya.
Pil Joo bertanya katanya ia sedang cegukan. Ae Jung pun segera pura-pura cegukan. Tapi Pil joo tahu kalau ia hanya berpura-pura dan memperingatkannya kalau ia terus begitu, lehernya akan sakit.
Ae Jung tertawa malu. Pil Joo memberi tips untuk menyentuh satu titik di lehernya jika ia cegukan. Ae Jung langsung mempraktekkannya dan menekan lehernya keras-keras, hasilnya ia malah terbatuk-batuk. Pil Joo memperingatkannya sekali lagi, jika ia salah sentuh, ia bisa membunuh orang.
Pil Joo menganggap reaksi Ae Jung berlebihan, tapi Ae Jung memberitahunya kalau begitulah ekspresi di dunia entertainment. Mereka harus bereaksi berlebihan supaya terlihat lebih dramatis. Ae Jung mencontohkan beberapa kali dan menyarankan agar Pil Joo terbiasa dengan reaksi seperti itu.
Ae Jung menawarkan untuk membelikan minuman karena ia telah memberinya bunga. Pil joo berkata kalau daripada setangkai bunga mawar, ia lebih berharga 100 juta won. Ae Jung berkata kalau ia tidak menjual dirinya. Pil Joo meminta maaf, karena telah membuat lelucon yang buruk. Ae Jung berkata kalau itu ekspresi putus asa, jika waktunya tepat, maka akan terlihat bagus.
Jin merenung , ketika ia keluar dari agensi, ia melihat Ae Jung dan kakaknya ada di dalam van. Mereka mengembalikan. Karena searah, mereka ikut menumpang. Jin menanggapinya dengan menggerutu dan memaksa untuk diantar terlebih dahulu. Ia merasa kesal ketika yang lain mengobrol dengan gembira.
Ae Hwan mengusulkan agar Ae Jung menelpon Pil Joo untuk makan bersama mereka . Mereka kemudian memuji-muji Pil Joo bahwa ia tampan, baik, pintar dan pandai memainkan beberapa alat musik. Jin hanya mencemooh, tapi ia mencondongkan badannya untuk mendengarkan respon Ae Jung tentang Pil Joo, apakah ia menyukainya. Ae Jung bergumam, “Menurutku, Yoon Pil Joo itu....Oh! Kita sudah sampai.” Jin menyeringai karena kesal.
Setelah mengantar Jin, mereka turun dari van. Jaeseok akan ikut Ae Hwan dan Ae Jung untuk makan malam di tempat Jenny. Jin merasa penasaran dengan percakapan mereka (berharap mendengar respon Ae Jung tentang Pil Joo), tapi harga dirinya terlalu tinggi untuk mengakuinya, jadi ia mencondongkan badannya ke arah mereka dan memanjangkan lehernya, mencoba mendengar percakapan mereka. Ia menggerutu karena mereka tidak mengajaknya makan, tanpa memikirkan kalau ia selalu meremehkan mereka.
Jin duduk di rumahnya, tak sengaja ia melihat kelopak mawar yang terjatuh dari saputangannya dan ia bertanya-tanya kenapa ia membawanya pulang. Ia membuka saputangannya dan melihat kelopak mawar itu meninggalkan bekas berbentuk hati yang berwarna pink.
Di kafe Jenny, mereka sedang makan malam dengan gembira. Jenny mengingat salah satu fans yang menyuruhnya menandatangani surat pendaftaran pernikahan dan ternyata fansnya itu adalah Jaeseok dan ia masih menyimpannya. Mereka bercanda bagaimana kalau petugas registrasi menerima formulir itu dan menyatakannya valid, mereka harus menandatangani surat pernikahan. Ae Hwan terlihat sangat menyedihkan melihat Jenny dan Jaeseok saling menggoda. Ia merasa terancam.
Jin menelpon Jaeseok, menyuruhnya untuk membelikan air minum. Sebenarnya ia ingin menghancurkan acara makan malam mereka. Jaeseok terlihat kecewa, begitu juga Jenny. Ae Jung pun menyuruh kakaknya untuk membelikan air minum, tapi Ae Hwan menolaknya, ia tidak ingin meninggalkan Jenny dan Jaeseok saling menggoda. Jadi Ae Jung yang akhirnya membelikan Jin minuman.
Dengan menggunakan kunci milik Jaeseok, ia masuk ke rumah Jin dan meletakkan air minum itu di kulkas. Ia melihat tonik pemberiannya. Ia berkata kalau ia tidak akan memberikan tonik itu kalau ia tahu Pil Joo adalah orang yang baik. Ia mengambil satu buah tonik. Kemudian ia melihat Jin yang baru selesai mandi dan hanya memakai handuk, Ae Jung segera pergi dengan diam-diam. Tapi ia menjatuhkan ponselnya. Ia harus bersembunyi ketika Jin turun ke dapur.
Ia mengambil sebotol air, kemudian naik ke lantai atas lagi. Ae Jung pun segera berusaha mengambil ponselnya. Tepat saat ia mengecek detak jantungnya dan menyuruh jantungnya tidak berdetak kencang ketika menyebut nama Ae Jung. Tiba-tiba ponsel Ae Jung berbunyi, Jin melihat layar monitor alatnya, ia bertanya-tanya apakah ia mendengar sesuatu.
Jin turun ke lantai bawah dengan cemas, ia mengira kalau ada penyusup. Jin segera menyalakan sistem alarm, ia pun bersiap dengan membawa tongkat golf. Ae Jung berusaha menghindari sinar sensor dan bersembunyi, sayangnya tonik Pil Joo jatuh dan pecah. Ae Jung mengambil sembarang kain untuk mengelapnya. Ia tidak sadar kalau yang diambil adalah celana dalam Jin.
Ketika Ae Jung menabrak sesuatu dan menyebabkan suara berisik, ia memutuskan untuk melarikan diri, tapi pintu telah terkunci dan alarm berbunyi. Jin melihat dengan tongkat golf yang terangkat, siap untuk menyerang. Ae Jung hanya berdiri sambil memegang celana dalam basah serta tonik yang pecah.
Setelah mematikan sistem alarmnya, Jin bertanya denganpenuh curiga apakah Ae Jung mengambil fotonya secara diam-diam. Ia kemudian merebut ponselnya untuk mengeceknya. Matanya membesar ketika ia melihat nama “Pria Sempurna Yoon Pil Joo.” Tidak ada nama Jin brengsek lagi di ponselnya, tapi ia tahu kalau Ae Jung pasti mengganti namanya lagi. Ia bertanya padanya, nama barunya dan ia melihat di ponsel kalau namanya diganti dengan “keberuntungan yang jelek”
Ia menekan nama itu dan ponselnya berbunyi. Ae Jung mengusulkan kalau ia akan menghapus nomornya. Saat mengecek ponselnya, ia melihat ada misscall dari Pil Joo yang membuatnya tersenyum dan tertawa kecil. Jin merasa kecewa.
Jin menyalahkan ringtone itu menyebabkan peningkatan detak jantungnya dan Ae Jung bertanya kenapa ia memonitor detak jantungnya, apakah ia sakit? Jin hanya menjawab ia adalah orang spesial yang suka melakukan kontrol total terhadap keadaan tubuhnya, yang membuat Ae Jung mencemoohnya kalau ia tidak begitu bagus dalam masalah itu. Jin menyahut, “Masalahnya adalah dirimu!” Jin ingin hidup pada range aman (detak jantung 60-90), tapi ketika ia ada, detak jantungnya keluar dari daerah aman.
Ae Jung berjanji kalau ia akan menjauh darinya dan segera pergi, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Jin mencondongkan badannya untuk menguping saat ia berbicara dengan Pil Joo, yang memintanya untuk mengembalikan bolpennya (bolpen itu adalah hadiah spesial). Ae Jung berjanji untuk mampir ke kliniknya dan mengambil lebih banyak tonik, dan Jin berteriak dengan keras, “Tinggalkan pakaian dalamku sebelum kau pergi!” lol
Ae Jung menutupinya dengan berkata kalau itu komentar kakaknya pada keponakannya, tapi Jin terus berteriak, menyuruhnya untuk membersihkan tonik itu dari celana dalamnya, “Celana dalamku!” Ae Jung melemparnya ke Jin dan Jin menendang celana dalam itu kembali ke Ae Jung serta mengaktifkan alarmnya sehingga Ae Jung tidak bisa pergi.
Ae Jung mencuci celananya sedangkan Jin bertanya-tanya pada dirinya kenapa ia tidak membiarkan Ae Jung pergi saja.
Ia benar-benar merasa tidak enak ketika memberitahu Ae Jung kalau ia, Dokko Jin, Orang yang paling spesial,tidak bisa menerima kalau ia keluar dan masuk dengan seenaknya. Maksud Jin secara emosional, tetapi Ae Jung menangkapnya secara literal dan berjanji untuk tidak datang lagi.
Ketika ia bertanya berapa kode alarmnya, Jin berpidato bagaimana ia mempercayakan hal seperti itu padanya,....tapi kemudian, beeep! Alarm itu dimatikan dengan kode yang dikira-kira Ae Jung. Jin menggunakan zona amannya 6090 sebagai password, dan itu berfungsi.
Jin tertegun, Ae Jung bertanya, “Apakah aku sudah boleh pergi?” Jin berkata dengan heran, “Gu Ae Jung telah....melucutiku!”
Acara Couple Making membuat awal yang kuat , Pil Joo pun menjadi terkenal. Tapi tentu saja, ia masih begitu fokus pada pekerjaannya dan tidak melihat ada sesuatu yang berbeda di kliniknya sampai salah satu perawatnya meminta tandatangannya untuk seorang teman dan bertanya pada Pil Joo bisa menghubungkannya dengan salah satu selebriti yang dikenalnya untuk menyanyi dalam acara pernikahannya. Pil Joo berpikir selebriti mana yang bisa menyanyi dengan baik....
Kakek dan Hyung Kyu (keduanya memakai setelan bling-bling Hyun Bin) mampir ke klinik untuk melihat Pil Joo dan tidak sengaja mendengar ibu Pil Joo membual di luar. Kakek memperkenalkan diri dan berkata kalau putrinya juga ikut dalam acara itu. Ibu Pil Joo salah paham, ia mengira kalau kakek adalah ayah Se Ri. Ibu meyakinkan teman-temannya kalau Pil Joo memilih Ae Jung karena disuruh oleh produsernya.
Jin menggerutu karena ia harus menerima telpon dari stasiun televisi, karena biasanya managernya yang mengangkat. Tapi ia senang ketika melihat kalau yang menelpon adalah staff dari Couple Making. Jadi telpon itu bukan untuk Dokko Jin yang seorang bintang, tetapi Dokko Jin seorang pemberi suara di internet. Ia telah memilih Ae Jung dalam poll online dan memenangkan sebuah hadiah yang telah dikirimkan padanya.
Staff itu berkomentar kalau namanya mirip dengan nama seorang bintang film, jadi Jin segera memencet hidungnya untuk merubah suaranya. Kemudian ia sadar kalau seseorang bisa menemukan paketnya dan segera pergi ke ruang surat. Ia sampai disana tepat saat Ae Jung menemukan boks dari Couple Making, bertanya-tanya apakah ini untuk dirinya. Jin merebutnya sebelum Ae Jung tahu tentang boks itu.
Jin mengeluh dengan keberadaan Ae Jung di agensi ini dan meminta Representatif Moon Untuk memecatnya. Representatif Moon memintanya untuk mengabaikan Ae Jung jika ia merasa terganggu. Ia juga memberikan sebuah skrip yang menarik berdasarkan sebuah manhwa yang berjudul Mr. Tick Tock Lady, menambahkan kalau ini saat yang tepat untuk mencerahkan imagenya yang gelap.
Di klinik saat Ae Jung akan mengembalikan bolpen Pil Joo, ia melihat seorang pasien pergi bersama temannya dan seorang bayi. Orang itu adalah Mina, mantan teman KBSNnya, ia terlihat bahagia dan sehat.
Dengan lirih, Ae Jung memanggil namanya dan tersenyum, tapi menghentikan dirinya ketika ia teringat kenangan mereka.
Saat mereka masih menjadi grup yang terkenal, Ae Jung berusaha menghentikan Mina saat ia melakukan sesuatu. Mina memohon padanya agar dibiarkan meninggalkan dunia ini dan benar-benar dilupakan.
Pil Joo mendengar kalau Ae Jung datang mencarinya, tapi ia tidak bertemu dengannya, jadi ia pergi mencari Ae Jung. Ia memanggil namanya, yang menarik perhatian Mina. Ae Jung menariknya dan bersembunyi dibelakangnya supaya tidak terlihat Mina.
Perawat-perawat sedang beristirahat dan salah satu mulai mengeluh kalau Pil Joo tolol dan bodoh. Pil Joo merasa tersinggung, tetapi Ae Jung memberitahunya untuk membiarkan mereka dn Pil Joo menurutinya. Kemudian perawat itu menambahkan kalau Pil Joo menawarkan Ae Jung untuk menyanyi di pesta pernikahannya. Ia sangat tidak suka karena Ae Jung tidak disukai dan jika ia menyanyi di pestanya, maka akan membawa efek yang negatif.
Melihat Ae Jung terluka, Pil Joo menutupi telinga Ae Jung dengan kedua tangannya, tindakan yang sangat manis, tapi tidak efektif karena Ae Jung tetap bisa mendengar perkataan mereka.
Ae Jung meminta maaf, karena dirinya, Pil Joo dihina oleh perawatnya dan meyakinkan Pil Joo kalau ia baik-baik saja. Ia menambahkan kalau lagu pernikahan sebaiknya dinyanyikan oleh orang yang disukai dan ia tidak mau menghancurkan pernikahan itu karena pengantinnya menangis dan membuat antifansnya bertambah.
Pil Joo memegang tangannya dan mengecek detak jantungnya, yang hanya alasannya untuk menghentikn pembicaraan ini, “Ketika kau merasa terluka, daripada memaksakan diri untuk tersenyum, lebih baik seperti ini saja. Gu Ae Jung yang kukenal adalah orang yang ceria dan menyenangkan. Aku tidak pernah mempertimbangkan image selebriti. Aku benar-benar minta maaf karena telah membuatmu marah.”
Ae Jung membahas peringatan 10 tahun debut mereka dengan Jenny. Mendesah kalau ia sudah menghilang dari dunia entertaiment, maka gosip tentang pertengkaran antar anggota grup KBSN tidak akan dibicarakan lagi. Sedangkan Se Ri ada jumpa fans sendiri. Jenny mengusulkan bahwa mereka berdua akan datang bersama. Tapi Ae Jung ada jadwal manggung di luar Seoul dan harus segera berangkat.
Se Ri dan Jin menandatangani kontrak sebesar satu milyar won. Mereka harus tetap berpura-pura sebagai pasangan, jika salah satu diantara mereka melakukan skandal (dengan orang lain), mereka harus bertanggungjawab atas pecahnya kontrak.
Se Ri meminta Jin datang ke acara jumpa fansnya untuk menandatangani kontrak. Representatif Moon setuju dan ia juga tahu kalau hari itu adalah awal debut Ae Jung.
Jin datang ke rumah Ae Jung dan menelponnya ketika ia sedang dlam perjalanan ke tempatnya manggung. Ae Jung mengabaikannya, ia mengira kalau Jin akan mengajaknya bertengkar. Ia juga menyimpan nomornya dengan nama “6090”.
Ia melihat Hyung Kyu sedang ada di luar rumah (Jin memanggilnya Ding Dong) dan bertanya apakah bibinya ada dan mendengar kalau ia sedang pergi. Ia mulai menanyakan pertanyaan tentang status rumahnya, apakah ini sewa? Berapa uang depositnya? Dan Hyung Kyu bertanya apakah ia akan menikahi bibinya. Menurut kakek, orang-orang bertanya hal seperti ini ketika mereka berpikir untuk menikahi seseorang.
Jin pun pergi dengan kesal. Hyung Kyu melemparinya dengan pesawat kertas. Pesawat kertas itu terbuat dari brosur sebuah nightclub yang menyebutkan kalau Ae Jung akan tampil disana malam ini.
Nightclub tempat Ae Jung akan tampil penuh dengan lampu yang norak, kontras dengan keadaan jumpa fans Se Ri yang terlihat elegan. Ae Hwan meminta maaf karena ia harus merayakan peringatan 10 tahun debutnya di tempat seperti itu, tapi Ae Jung memberitahunya kalau tidak ada yang salah dengan tempat ini. Penyanyi yang sebenarnya tidak akan memikirkan ukuran panggungnya.
Ketika menunggu gilirannya, Ae Jung menerima paket dari pos, ternyata Jenny dan Se Ri juga menerima paket yang sama. Tidak ada surat hanya amplop yang berisi CD KBSN dan daun semanggi berhelai empat yang telah dipres.
Flashback.
Pada hari debut KBSN, mereka sangat gugup sebelum penampilan pertama mereka. Mina yang menenangkan mereka dengan daun semanggi berhelai empat yang ia ambil diluar.
Jin tiba di nightclub itu. Didepannya ada banner yang menyebutkan kalau Gu Ae Jung akan tampil. Ia mendesah kenapa semuanya menjadi seperti ini. Ia berpikir kalau ia membiarkan semuanya terjadi, semuanya akan kembali seperti semula.
Di belakang panggung, Ae Jung tersedak karena beberapa kimbap dan merasa tidak enak badan. Ia pergi ke mobil untuk beristirahat sebelum penampilannya. Dalam perjalanannya keluar, ia melihat seorang karyawan yang berpakaian seperti Dokko Jin dan tertawa melihatnya menginterpretasi karakter Jin, ia terlalu baik dan ramah. Ae Jung memberi petunjuk bagaimana menjadi seperti Jin, kemudian pergi.
Jin keluar dari tempatnya bersembunyi dan menatap karyawan itu, ia memberitahunya dalam ketidakpuasan, “Kau tidak mirip aku sama sekali. Ganti!”
Ae Jung memandang CD dan daun semanggi itu dengan penuh nostalgia, kemudian merebahkan kepalanya ke kursi dan memejamkan matanya.
Jin melihatnya duduk didalam mobil dan menatapnya dengan penuh rasa sayang. Ia meletakkan tangannya di kaca mobil seperti menahan wajahnya dan Ae Jung bergerak sedikit, seperti menempatkan wajahnya di tangan Jin.
source: http://www.bengawanseoul.com/2011/07/greatest-love-episode-4.html|shared by koreabanget!
No comments:
Post a Comment