Pesan sponsor!

2012/03/20

Episode 15 - The Greatest Love



Ae Jung menunggu diluar sambil menyanyikan lagu dugeun dugeun, sedangkan dokter mulai menghentikan jantung Jin……
Operasi Dokko Jin sukses.
Representatif Moon membuat pengumuman besar kalau Jin akan menyembuhkan diri di luar negeri. Spekulasi banyak bermunculan karena Jin belum muncul di muka publik. Ada yang menyebutkan kalau ia koma, bahkan meninggal.


Netizen mengubah peristiwa Ae Jung melarikan diri dari TV Section sebagai lelucon. Mereka membuat video editan yang memperlihatkan kalau Ae Jung benar-benar ingin pergi ke kamar mandi. Jenny mendesah kalau opini publik bisa merubah hal penting menjadi lelucon besar. Ae Jung tidak peduli, karena video itu, pekerjaannya di Section TV terselamatkan.
Jenny bertanya apa yang terjadi pada hubungan Ae Jung sekarang. Ketika Jin kembali ke Korea, apakah mereka akan memulai kembali hubungan mereka ataukah Jin akan mengubah pikirannya. Ae Jung mendesah kalau ada satu hal yang disadarinya dari semua yang terjadi akhir-akhir ini, seberapa besar semua orang mencintai Jin dan fakta kalau seseorang seperti dirinya menyukainya adalah hal yang sulit dipercaya, bahkan oleh dirinya sendiri.
Ae Jung berkata kalau ia sudah berjanji jika Jin melewati tanpa meliriknya, maka ia akan membiarkannya dan ia tidak ingin menjadi orang yang harus bertanya, “Jadi apa yang akan kau lakukan denganku sekarang? Sekarang kau hidup, apa kau akan melompat ke kantung kotoranku?”
Jin kembali ke Korea dua bulan kemudian secara rahasia. Ia hanya memberitahu Jae Seok yang menjemputnya di bandara. Ia benar-benar sudah sembuh. Jae Seok bertanya apakah Ae Jung alasannya kenapa ia tidak memberitahu Representatif Moon tentang kepulangannya?


Jae Seok bertanya apakah Jin merencanakan sesuatu yang romantis untuk kepulangannya dan mengusulkan agar ia mengikat pita besar di lehernya dan berkata, “Dokko adalah hadiah Ae Juuuuung!”. Jin memandang Jae Seok seakan-akan ia serangga kecil, “Apa kau lihat tas biru itu? Buang itu disana.” Jae Seok bertanya apa itu. Jin mengulangi gerakan Jae Seok tadi, “Itu hadiah Seok Ie…..!”

Ia menyatakan kalau ia sekarang baru, sudah di upgrade menjadi lebih baik, ekstra spesial Dokko Jin. Ia bukan hadiah sembarang untuk dilemparkan pada Ae Jung. Ia bertanya apakah selama ia pergi Jae Seok bertambah bodoh. Jae Seok langsung menggeleng-gelengkan kepalanya.
Hyung Kyu bertanya dengan wajah sedih kenapa Dokko Jin ajusshi belum kembali, Kakeknya hanya menjawab kalau Jin sudah sembuh, maka ia segera berlari atau menjadi hantu. Hyung Kyu mendesah, kalau Jin berjanji kalau ia akan menjadi lebih kuat. Ia mengambil cincin Ae Jung sambil mendesah, Jin ajusshi harus kembali untuk memberikan cincin itu pada bibinya. Kakeknya menganggunya dan menyimpan kotak cincin itu di atas rak supaya Hyung Kyu tidak mengacaukan barang-barang Ae Jung. Akhirnya, Hyung Kyu menyimpan cincin itu didalam sepatu ungu Ae Jung.


Jin kembali ke rumah dengan senyum lebar. Ia kaget ketika melihat tanaman kentangnya yang sekarang ditanam di pot dan diletakkan di meja kopinya. Jin, “Kentang, apakah itu kau? Kupikir kau mati!”
Jae Seok memberitahunya kalau Ae Jung datang ke rumah Jin bersamanya beberapa hari setelah operasi itu. Mereka menemukan tanaman kentang itu tergeletak di lantai. Ia merasa kecewa karena menemukan tanaman kentang itu dalam keadaan begitu dan memberitahu Ae Jung kalau kentang itu sangat disayangi Jin.


Ae Jung mengambilnya dan menanamnya kembali. Ia merawatnya dengan hati-hati supaya tanaman itu bisa tumbuh lagi. Ae Jung: “Kau kentang yang spesial. Kau tidak bisa layu dan patah seperti ini.”
Jin menepukkan tangannya dengan gembira, “Kerja yang bagus kentang! Karena Gu Ae Jung, kau dan aku hidup.” Ia bertanya pada Jae Seok kenapa Ae Jung datang untuk merawat tanaman kentangnya bukan datang ke rumah sakit untuk menjenguknya. Awalnya Jae Seok berpikir karena wartawan, tapi ia benar-benar tidak tahu jawabannya.


Itu karena janji Ae Jung untuk tidak menghalangi jalan Jin, dimana Representatif Moon selalu mengingatkannya setiap ada kesempatan. Sekarang Jin sudah sembuh, ia punya tawaran CF dan film yang mengantri. Representatif Moon mengingatkan Ae Jung kalau inilah saatnya ia melepaskan Jin dengan restunya.


Jin memandang tanaman kentangnya dan memutuskan kalau rencana aslinya untuk menunggu sampai Ae Jung berlari ke arahnya kelihatannya tidak akan berjalan karena ia sangat merindukannya. Ia bertanya pada Jae Seok untuk menerangkan padanya rencana bodohnya yaitu menghadiahkan dirinya. Jin pun berlatih untuk melakukan gerakannya.
Di tempat lain, Pil Joo sedang membeli obat-obatan herbal di pasar dengan bahagia. Ia bersiap untuk belajar ke luar negeri. (bengawanseoul,com)Pedagang obat langganannya memberitahunya kalau ia akan diwawancarai oleh Ae Jung.
Ae Hwan sedang berusaha mencarikan Ae Jung pekerjaan. Ia menemui Produser Kim. Tapi Produser Kim ketakutan karena image Ae Jung yang buruk dan segera melarikan diri meninggalkan penulis naskah Han yang segera mencari alasan supaya ia juga bisa pergi.


Pil Joo menonton dari belakang keramaian dengan pandangan yang sedih. Ketika diminta masuk dengan cara yang lebih menarik, Ae Jung memutuskan untuk melakukan gerakan senam (meroda, gerakan berputar dengan menggunakan kedua tangan sebagai penyangga tubuh) sambil menyanyikan lagu Ohnara (ost De Jang Geum).
Pil Joo melihat ketika Ae Jung mencobanya dan melukai tangannya karena kerikil di trotoar. Pil Joo meminta bantuan ajumma penjaga toko untuk menyapu trotoar supaya Ae Jung tidak terluka.


Pil Joo menemui Ae Jung ketika ia selesai syuting dan mereka saling menyapa dengan senyuman yang hangat. Pil Joo merawat kaki Ae Jung yang terkilir. Ia membalutnya dan menawarkan sepasang sandal berhak datar untuk menggantikan sepatu hak tingginya. Pil Joo tersenyum pada Ae Jung dengan manis.
Jin sebenarnya muncul di rumah Ae Jung dengan menggunakan pita merah raksasa dan Hyung Kyu melihatnya dulu. Ia menepuk Jin untuk memastikan kalau ia bukan hantu. Mereka berpelukan. Setelah mencium bau krim wajah Ae Jung, mereka pun memulai misi mereka, mencari cincin yang dititipkan Jin.
Hanya saja sepatu ungu tempat Hyung Kyu menaruh cincin itu hilang. Hyung Kyu mengaku kalau dulu Ae Jung pernah membuangnya dan ia yang mengambilnya kembali. Ia menduga kalau Ae Jung membuangnya lagi.
Jin merenung kalau membuang cincin yang mahal karena suatu kesalahan adalah hal yang menyedihkan, tapi membuang sepatu itu? Sepatu itu penuh kenangan.


Hyung Kyu menyarankan agar mereka mencari di tempat pengumpulan barang bekas. Jin menyahut, “Aku Dokko Jin yang sangat special! Aku…Harus melakukan itu? Oke, ayo kita lakukan!” Hyung Kyu berdiri dan menjaga ketika Jin mencari di dalam tempat pembuangan itu. Hanya saja, mereka tertangkap tangan oleh sekumpulan ajumma yang cerewet. Mereka memarahi Jin karena membuang baju-baju sembarangan dan menyuruhnya untuk membereskannya. Hyung Kyu langsung maju dan berkata kalau ia akan membereskannya.


Mereka tetap memarahinya karena Jin tidak membantu. Akhirnya Jin ikut membereskan pakaian itu, tapi hanya melemparkan pakaian itu ke dalam kotak lagi yang membuat ajumma-ajumma itu semakin kesal.
Akhirnya mereka yakin kalau sepatu itu tidak ada disana, jadi mereka memutuskan untuk berhenti sekarang dan kembali mencari didalam rumah.
Pil Joo mengantarkan Ae Jung pulang. Ia mengingatkan tentang Pil line, “Apa kau tidak menyesal menghapusnya?” Ae Jung, “Pil line yang aman, nyaman dan kuat? Ya, Yoon Pil Joo adalah pria yang sempurna. Tapi dari sudut pandang wanita, kau tidak sesempurna itu….”
Pil Joo kaget dan bertanya kenapa. Ae Jung, “Ibumu menakutkan.” Pil Joo berkata kalau ia protes, ibunya gampang menyerah. Ae Jung berkata kalau ia punya istri, keadaannya akan berbeda dan ibunya akan lebih cerewet lagi. Ia orng yang gampang menyerah jika ada kesulitan dihadapannya. Ae Jung menambahkan kalau itu tidak bisa dibandingkan dengan ketakutan jika seluruh penduduk Korea menjadi ibu mertuanya jika ia bersama Dokko Jin.


Pil Joo membantu Ae Jung naik. Ia menawarkan tangannya bukan menggendongnya karena tahu kalau ia akan melewati batas. Jin bersiap diatas untuk menyambut kedatangan Ae Jung, memakai pita raksasanya dan berlatih kata-kata yang akan diucapkannya. Ia berkata pada dirinya sendiri supaya memulai dengan baik dan menyuruh dirinya, “tutup lubang pantatmu.”


Jin bersiap dan berbalik dengan tangan didagunya, “Aku adalah hadiah Gu Ae Juuuuung!” Hanya saja yang ia lihat adalah Pil Joo. Tangannnya mengepal menjadi tinju dan ia merengut dan berlari sebelum ketahuan.


Tapi Pil Joo melihatnya dan tidak tahan untuk sedikit menggodanya. Dengan suara keras ia berkata kalau seharusnya ia menggendong Ae Jung saja dan kemudian memberitahunya kalau ia akan merawat tangannya.


Jin melihat semua itu dengan tangan terkepal di udara dan bergumam, “Jangan menyentuhnya!”


Ketika Ae Jung sedang sendiri, Jin melompat seperti hantu yang menakutkan, terus berteriak. Ia bingung seharusnya pertemuan mereka akan menjadi melodrama, komedi romantis atau bahkan erotis, tapi kenapa jadi begini.
Ae Jung tertawa, ia pasti benar-benar Dokko Jin karena kata-katanya yang kasar. Jin, “Kali ini aku benar-benar ingin menutup lubang pantatku, tapi aku tidak bisa menahannya dan hal-hal yang kujaga didalam, keluar.”


Ae Jung menutup mulut Jin dengan meletakkan jari di bibir Jin dan kemudian mendengarkan detak jantungnya. Ia yakin kalau Jin sudah lebih baik karena detak jantungnya terdengar berbeda. Jin: “Jika benar-benar ingin tahu, ubahlah genrenya menjadi sesuatu yang lebih kuat dan kau akan tahu.”


Ae Jung memutuskan untuk mengubahnya menjadi drama keluarga dan bertanya apakah Jin sudah makan. Tapi ketika mereka ada didalam, Ae Jung menemukan kalau Jin sudah membuat kamarnya berantakan karena mencoba mencari sepatu ungu Ae Jung. Ae Jung mengeluarkan sepatu itu dari almari sepatu dan Jin segera merebutnya.
Jin mengambil cincin itu sebelum Ae Jung bisa melihatnya dan menolak untuk memperlihatkannya, memutuskan kalau hari ini bukan hari yang tepat, karena suasana hatinya buruk. Ia menyuruh Ae Jung untuk mengedit semuanya seperti tidak pernah terjadi dan besok ia akan kembali lagi. Pada saat itu Ae Jung harus menyambutnya dengan genre yang disebutnya, “Melo, ero atau komedi romantik!”
Jin pergi, kecewa karena Ae Jung meletakkan sepatu ungu itu bersama sepatu-sepatu yang lain (ia merasa kalau sepatu ungu itu lebih berharga daripada sepatu-sepatu yang lain, jadi ia tidak suka jika sepatu itu dicampur dengan sepatu biasa.). (bengawanseoul.com)Sedangkan Ae Jung bergumam kalau ia mengeluarkan sepatu itu supaya bisa digunakannya ketika pertama kali bertemu dengan Jin.
Ia pulang ke rumah dan mengucapkan mantra pada dirinya sendiri kemudian memasukkan cincinnya ke tanaman kentangnya.


Ketika Jin merenungi tanda cintanya, Pil Joo juga melakukan hal yang sama. Ia memandangi kedua penanya dan bertanya-tanya jika berharap Jin salahpaham itu tindakan yang kekanak-kanakan, tapi secara jujur, ia tetap ingin melakukannya.
Representatif Moon memberi Ae Jung acara yang baru yang akan membuatnya keliling dunia sambil memperkenalkan makanan lokal selama dua bulan. Ae Jung tahu alasannya melakukan ini adalah supaya ia bisa jauh dari Jin, sebelum Jin melakukan sesuatu.
Ini kesempatan yang bagus untuk Ae Jung dan Ae Jung menduga jika ia mengambil acara ini, ketika kembali, Jin akan pergi jauh untuk bekerja untuk film luarnegerinya. Representatif Moon juga membawakan Jin setumpuk kontrak CFnya yang akan datang dan sebuah naskah baru, film baru Kim Ki Wook yang akan diputar premiere di Cannes. Jin tetap menolak karena ia ingin bersama dengan Ae Jung.
Representatif Moon merayunya kalau dengan film itu ia bisa memenangkan penghargaan Cannes. Jin sudah menolak banyak CF demi Gu Ae Jung, tapi ini hal yang berbeda. Jin membaca naskah itu dengan napas tertahan, memandang tanaman kentang, kemudian kembali membaca naskah.


Jin sadar jika ia menerima film ini, maka hubungannya dengan Ae Jung harus ditunda. Jadi ia melemparkan naskah itu, “Kentang, kau lihat apa yang kulakukan? Aku menolak Cannes!”
Tapi naskah itu kemudian terlihat berkilauan, memanggil Jin untuk membacanya. Jin melemparkannya kembali dengan putus asa karena chargernya tidak ada disini ketika ia membutuhkannya, tapi bel pintu berbunyi…..
Ae Jung masuk dan Jin masih bisa merasakan kecanggungan diantara mereka dan bertanya kenapa Ae Jung tidak seperti biasanya. Ae Jung memberitahunya kalau hal-hal berbeda ketika kita berpikir kalau ia akan meninggal dan merasa kalau setiap detik sangat berharga. Sekarang, kenyataan sudah ada.


Ae jung bertanya sekarang apa rencana Jin dan Jin hanya ingin bersamanya. Ae Jung bertanya apakah Jin akan baik-baik saja jika ia kehilangan semua CF dan filmnya karena dirinya. Jin: “Gu Ae Jung, yang kubutuhkan hanya dirimu….itu yang ingin kukatakan padamu, dengan romantis. Tapi kenyataan membuat semua itu sulit diucapkan.” Jin menambahkan kalau keadaannya akan membaik lagi.
Ae Jung bertanya apakah ia menyewa rumah ini dan Jin menyuruhnya untuk berhenti memikirkan hal-hal duniawi seperti itu. Ae Jung: “ Tapi ini bukan kisah komedi romantik dimana cinta menang atas segalanya.”
Ae Jung bertanya apakah Jin akan tahan jika semua orang tidak mencintainya.
Jin memberitahunya kalau ia lebih membutuhkannya daripada kapanpun karena itu akan berat baginya. Ae Jung resah kalau pada dasarnya ia mengundang Jin masuk ke dalam kantung kotorannya dan berharap kalau suatu saat nanti ia bisa membersihkan dirinya sedikit dan menemuinya. Tapi itu tidak bisa dilakukannya dalam satu dua hari saja.


Ae Jung pindah ke dekat Jin membuat Jin gembira, tapi Ae Jung memberinya dua detik tamparan untuk mengisi energinya. Ia menambahkan, “Aku akan memberimu kesempatan kedua. Untuk memikirkannya sekali lagi.”
Jin bertanya-tanya siapa yang membuat Ae Jung ketakutan seperti itu. Ia kemudian pergi ke tempat Jenny dan bertanya apakah ia pelakunya. Jenny tidak membantahnya, Tidak peduli berapa banyak ia mencoba melindunginya, Ae Jung lah yang harus menanggung beban keputusan itu. Ia meminta Jin untuk meninggalkan Ae Jung supaya ia bisa bertemu dengan pria yang baik. Jin bertanya pria baik mana yang dimaksudnya.
Tentu saja yang dimaksud Jenny adalah Pil Joo yang sekarang sedang menelpon Ae Jung karena ia tidak datang ke rumah sakitnya untuk merawat kakinya yang terkilir. Ae Jung berkata kalau kakinya sudah lebih baik dan ia akan mendapatkan program acara yang mengharuskannya keliling dunia. Paling tidak ia bisa mengubah imagenya dan menaikkan levelnya setingkat sehingga Jin tidak jatuh terlalu jauh. Pil Joo mengingatkannya, jika ia berusaha meraih Jin, maka dirinyalah yang terluka.


Jin kemudian bertanya pada Se Ri tentang ketika mereka pertama mulai berkencan dan apakah ia mengalami hal seperti itu. Se Ri tidak percaya kalau Jin baru bertanya sekarang dan memberitahunya tentang semua spekulasi yang merajalela kalau Se Ri melemparkan tubuhnya pada Jin supaya bisa naik ke dunia showbiz, juga tentang banyaknya terror yang harus diterimanya. Jin sekarang sadar apa yang akan dialami Ae Jung jika mereka akan meneruskan hubungan mereka.


Jin resah sambil memegang cincinnya sedangkan Hyung Kyu sedang mengerjakan PRnya. Hyung Kyu kemudian bertanya kenapa Jin belum memberikan cincin itu. Jin menjawab kalau ada masalah yang tidak akan dimengerti oleh anak yang berumur 7 tahun.
Tapi Hyung Kyu juga sedang punya masalah, ia menyukai seorang anak perempuan yang sekelas dengannya, bahkan ia sudah membuatkan kalung kertas untuknya tapi tidak bisa memberikannya karena ia terus digoda oleh teman-temannya. Jin melihat kalau Hyung Kyu punya skandal cintanya sendiri dan memberitahunya kalau Hyung Kyu harus bertahan dan harus memberitahu kalau kalung itu untuk anak perempuan itu.
Jin: “Jika ini benar maka kau harus bertahan terhadap godaan mereka. Jawaban untuk masalah pria 37 tahun sama dengan jawaban masalah untuk anak 7 tahun. Beritahu teman-temanmu untuk siapa kalung itu. Aku akan memberitahu untuk siapa cincin ini.”Ia menggeggam cincin itu penuh keyakinan.
Hari berikutnya, Jin merekam wawancara televisi dan Jenny berharap kalau ini artinya Jin akan meneruskan hidupnya dan melakukan proyek besar dan Ae Jung akan pergi ke luar negeri untuk syuting acara barunya. Ia menambahkan kalau sebaiknya Ae Jung pergi ke China dulu, berharap Ae Jung akan bertemu dengan Pil Joo disana.
Ae Hwan akhirnya menyuruh Jae Seok untuk menyerah dan tidak mengejar Jenny lagi, “Kau sudah minum anggur dengannya? Aku juga sudah minum anggur dengannya.” Jae Seok tersadar kalau Jenny sudah minum anggur dengan mereka berdua dan mereka bersumpah untuk berhenti menjadi orang yang bodoh dan berurusan dengan wanita yang bermasalah.


Jin memberitahu Ae Jung tentang wawancara itu dan memintanya untuk melihatnya, walaupun hari malam itu ia ada jadwal syuting. Jin memberitahunya kalau ia sudah melakukan apa yang dimintanya dan memikirkan kesempatan terakhirnya untuk meninggalkannya dan ia sudah menjelaskan rencana masa depannya pada wawancara itu. Ae Jung berjanji untuk menontonnya. Jin bertanya kenapa Ae Jung tidak pernah sekalipun bergantung padanya?


Ae Jung: “Aku melihat dengan jelas apa yang ada didepanku, jadi bagaimana aku bisa menyuruhmu untuk mengabaikannya. Aku pernah jatuh sebelumnya. Aku jatuh dari puncak tertinggi ketanah. Aku sangat takut kalau kau mengalaminya dan aku tahu seberapa besar kau akan marah padaku. Karena itu aku melakukannya. Apa kau pikir apa aku selalu baik dan tidak pernah merasa marah pada Se Ri maupun Mina? Tidak, secara jujur, aku marah dan membenci mereka seribu, sepuluh ribu kali lebih besar. Ketakutan terbesarku adalah kau merasakan hal itu padaku.”
Ae Jung memberitahunya jika Jin memutuskan untuk meninggalkannya, ia menyuruhnya untuk melakukan itu tanpa beban. Ia berjanji untuk tidak membencinya, “….Karena kau pernah mencintaiku dengan tulus.”
Se Ri meneruskan cinta sepihaknya dan meminta asistennya untuk mem photoshop dirinya dengan Pil Joo ke karakter Paul dan Jamur dari cerita Daratan yang Asing. Asistennya berpikir kalau itu bukan ide yang bagus dan Se Ri setuju, “Ya, aku kelihatan seperti penguntit yang aneh.”


Pil Joo sedang makan di tempat Jenny. Jenny mencoba membangkitkan Pil line lagi sedangkan Se Ri muncul untuk main mata dengannya.
Pil Joo tidak punya perasaan yang sama pada Se Ri, tapi Se Ri tidak peduli, ia hanya ingin menyukainya selama yang ia mau.


Ini malam siaran wawancaranya dan Jin menggenggam cincin di tangannya. Ia bertanya pada kentangnya, “ Kenapa sangat sulit untuk membuatmu berbunga?”
Ae Jung sedang bersiap untuk acaranya dengan menggunakan kostum Dae Jang Geum. Pemilik restoran duduk dan memberitahunya kalau mereka menanam tanaman kentang sendiri. Ae Jung berpikir kalau itu pasti sangat sulit karena kentang sukar tumbuh.
Tapi wanita itu memberitahunya kalau kentang sangat mudah tumbuh dan dapat berkembang dengan baik, bahkan bunga mereka sangat bagus. Ae Jung: “Benarkah kentang bisa berbunga? Aku belum pernah melihatnya….”


Pemilik Restoran: “Itu ada didepan matamu. Apa kau tidak melihatnya?” Ternyata didepan Ae Jung ada foto kebun kentang yang sedang berbunga.
Ae Jung melihat foto itu, “Jika tanaman kentang kami berbunga, mereka akan seindah ini. Kupikir tanaman itu tidak akan berbunga. Bunganya sangat indah.””
Mereka mulai syuting, tapi langganan tetap restoran itu berkeras untuk menonton wawancara Dokko Jin di TV, jadi mereka beristirahat sejenak. Pada akhir wawancara itu, mereka menyuruh Jin untuk memilih wanita idealnya dari satu grup selebritis dengan cara eliminasi.


Awalnya ia harus memilih antara Shin Mi Na dengan Park Shin Ye. Jin memilih Shin Mi Na. Kemudian Ha Ji Won dan Lee Da Hae, Jin memilih Lee Da Hae. UEE dan Gu Ae Jung. Jin memilih Ae Jung. Park Han Byul dan Gu Ae Jung, Jin memilih Gu Ae Jung lagi. Park Si Yeon dan Gu Ae Jung, Jin memilih Ae Jung. Dan Jin terus memilih Ae Jung diantara artis-artis yang lain yang membuat seluruh studio heran, juga di restoran tempat Ae Jung menonton. Mata Ae Jung membesar, saat Jin menyebut namanya terus menerus.


Ae Jung mulai berjalan mendekati televisi dan sampai eliminasi akhir, Jin tetap memilih Ae Jung. Semua orang terkejut, tapi Jin menambahkan:
Dokko Jin: “Wanita idealku adalah Gu Ae Jung. Tapi ia tidak hanya wanita idealku. Gu Ae Jung adalah wanita yang kucintai sekarang. Ya, kami berkencan. Kami saling mencintai.”
Ae Jung tersenyum dengan airmata tergenang.




source: http://www.bengawanseoul.com/2012/03/greatest-love-episode-15.html |shared by koreabanget!

No comments:

Post a Comment

KoreanAddicted