Pesan sponsor!

2012/03/14

Episode 7 - The Greatest Love



Jin telah menghancurkan hubungan dengan Ae Jung dengan berlaku seperti orang yang brengsek dan mencari masalah dengannya dengan menyebutnya gampangan. Ia malah membuat Ae Jung semakin dekat dengan Pil Joo.
Ia menampar wajahnya ke arah lain supaya tidak melihat Pil Joo yang sedang memeluk Ae Jung, tapi secara tidak sadar tubuhnya berbalik dan Jin menarik sweaternya untuk membalikkan badannya lagi. Ia berdiri seperti robot rusak, sebagian dirinya mencoba berbalik sedangkan sebagian yang lain memaksanya pergi.
Di rumah, ia melihat kentang yang dijatuhkan oleh Ae Jung. Sebenarnya kentang itu akan dimasak menjadi kari.
Ayah memarahi Ae Hwan karena campur tangannya dalam urusan MV dan mengingatkan Ae Hwan tentang aktor yang pernah dikencani Ae Jung. Jika ia menggunakan aktor itu akan jadi skandal karena Ae jung akan dianggap menggunakan aktor itu sebagai batu loncatan untuk karirnya. Bagaimana jika kejadian yang dulu terulang?
Ae Hwan protes kalau kali ini berbeda, ia yakin kalau Jin menyukai Ae Jung dan hubungan Jin dengan Se Ri sudah berakhir. Tapi ayah meneriakinya untuk ingat kejadian itu, ketika ada aktor yang juga menyukai Ae Jung tapi kemudian menusuknya dari belakang dan membuatnya menjadi pencuri pacar orang.

Ae Jung mengaku pada Pil Joo kalau ia menangis karena malu. Biasanya ia tahan dicemooh murahan atau kotor karena ia tahu ia bukan wanita seperti itu, “Tapi hari ini, aku merasa kalau aku benar-benar murahan dan kotor, yang membuatku merasa malu.”
Pil Joo mengingatkannya kalau ia pernah berkata kalau ia pernah dipanggil sebagai Harta Karun Negara (National Treasure/Kukbo) yang tidak bisa dibeli dengan harga 10 juta won. Pil Joo, “Aku tidak bisa melakukan apapun ketika Harta Karun Negara no 1 terluka (kebakaran Sungnyemun, pintu gerbang Namdaemun, tahun 2008). Tapi ketika Harta Karun Negara (Ae Jung) didepanku terluka, aku berjanji akan menyembuhkannya.”
Ae Jung bercanda kalau sebenarnya ia Harta Karun Negara no 2, berdasarkan umur. Pil Joo pun menggunakan permainan kata-kata, “Ah, jadi kamu pasti tahb.” Tapi Ae Jung salah mengartikan ucapannya dan berkata kalau dulu mereka sangat populer, jadi mereka benar-benar top. Pil Joo mengkoreksinya, maksud perkataannya adalan Pagoda Wongaksa (pagoda batu = seok tahb) yang didaftar sebagai Harta karun Negara no.2.
Ae Jung: “Apa bukan Dong…Dae…Mun?”
Pil Joo: “Kau harus belajar lebih banyak lagi.”

Jin memakan karinya sendiri di rumah, berkata, “Kari tanpa kentang sangat tidak enak.” Tapi ia tetap memakannya. Kentangnya ada didekatnya, tidak tersentuh. Sangat menyentuh hati, Jin berkeras kalau ia tidak menginginkan kentang itu, tapi tetap tidak tega untuk memotongnya.

Hari berikutnya, Jin makan siang bersama Representatif Moon, yang juga bertanya apakah ia akan tampil di MV Ae Jung. Jin berteriak kalau ia tidak akan tampil dalam MV itu, ia belum membuat kesepakatan apapun.
Moodnya berubah tegang ketika Ae Jung datang dan bergabung dengan mereka. Ia telah ditelpon untuk menyelesaikan kasus A-B-C, karena mereka berada dalam satu managemen dan mereka seperti keluarga. Jin menyahut kalau Ae Jung bukan termasuk keluarga mereka, ia hanyalah tanggungan (seperti pengemis) dan berkata dengan terus terang kalau Ae Jung tidak akan malu jika ia berkata didepan mukanya karena ia orang yang bermuka tebal.

Ae Jung setuju dan berkata kalau ia tidak akan merasa malu, sambil mengabaikan Jin. Seperti anak kecil yang harga dirinya dilukai, ia pun menyerang lagi dan ketika Ae Jung menolak untuk memesan paket makan siang yang mahal, Jin mencemoohnya karena memilih makanan yang murah untuk mencari muka dihadapan Representatif Moon. Kemudian ia terlihat khawatir ketika Ae Jung tidak merespon hinaannya itu.
Representatif Moon keluar sejenak. Ia bingung dengan sikap mereka berdua. Sebenarnya ia mengumpulkan mereka untuk membuktikan kecurigaannya dan ternyata mereka berdua sangat dingin satu dengan yang lain.
Jin ingin pergi karena ia mengira Ae Jung mau membicarakan albumnya dengan Representatif Moon. Tapi Ae Jung menahannya karena Jin harus ikut mempromosikan albumnya dan membintangi MV nya. Atau ia akan menolak karena tidak memperoleh apa yang diinginkannya semalam. Jin tercengang dan Ae Jung menambahkan kalau ia berpikir Jin mengacu pada hal yang biasa dari novel Camellia, tapi sepertinya ia ingin membuat film Ppong (film dewasa) dengannya.
Ae Jung berkata kalau lebih baik Jin muncul di MVnya, “Ada lubang kotoran dimulutmu, jadi yang keluar adalah kata-kata kotor. Tapi aku punya bom dimulutku dan ketika aku membukanya, maka akan ada kata-kata yang meledak.” Ia meneruskan, “ Jadi tentang kejadian semalam, apakah aku perlu membuka mulutku dan menulis buku tentang hal itu, ataukah aku menjual album dengan dirimu sebagai bintang MVnya?” Ia menyarankannya untuk mengambil rute yang mahal, bukan yang murah jika ia ingin terlihat bagus didepannya.

Ia kemudian keluar sambil bergumam bahwa ia begitu mudah mencemoohnya sama mudahnya Jin mencemoohnya. Ternyata Jin mengejarnya dan segera meraih tangannya untuk bertanya apa yang ia lakukan. Apakah Ae Jung mengancamnya sehingga ia mau menjadi bintang di MVnya ataukah menyerangnya balik karena merasa harga dirinya terluka? “Antara uang dan harga dirimu, pilihlah satu, jangan membuatku bingung.”
Ae Jung: “Apa yang membuatmu bingung? Berpikirlah sesukamu. Biasanya itu yang kau lakukan. Aku mengancammu seperti orang yang dimanfaatkan dan dicemooh bukan? Maka jadilah orang yang kumanfaatkan dan kucemooh.”
Jin memegang Ae Jung dan berkata, “Baiklah, aku akan menjadi seseorang yang dapat kau tertawakan, jadi manfaatkan aku. Tapi lakukan dengan benar, supaya kau tidak membingungkanku.”
Setelah itu ia memberitahu Representatif Moon kalau ia akan membantu MV Ae Jung dan ingin orang yang terbaik yang menanganinya. Ketika ia memperlihatkan rencana itu pada Ae Jung dan Ae Hwan, mereka tertegun ketika melihat kalau orang-orang yang terbaik yang akan membuatnya. Mereka khawatir kalau itu membutuhkan biaya besar. Apalagi jika penyanyinya Ae Jung, mereka tidak akan bisa menutup biaya produksi.
Di rumah, Jin memberi salam pada kentangnya seperti seorang Jendral yang akan pergi ke medan perang, memberitahu mereka kalau keberadaan mereka akan diputuskan berdasarkan tindakan Ae Jung. Jika ia menandatangani kontrak, itu artinya ia akan memanfaatkannya demi karirnya dan kentang-kentang itu jadi tidak punya arti. Dan kemudian dalam scene itu terlihat ada sepanci air yang mendidih diatas kompor, menunggu digunakan.

Sedangkan Ae Jung, ia tahu kalau ia sedang dites dan merasa bingung. Kakaknya memohon padanya untuk berpikir dengan hati-hati, karena lagu dugeun-dugeun sudah mencapai batasnya, jika ia bisa membuat hits lagi, maka ia akan tetap bisa bernyanyi serta mungkin akan lebih sukses dimasa depan.

Ae Jung menandatangani kontraknya dan Jin membawa kentangnya untuk menghadapi takdirnya. Ia memasukkan kentang pertama, kedua. Ia melakukannya sambil mengeluarkan air mata dan ia tidak bisa memasukkan kentangnya yang ketiga. Ia mematikan alat penghitung detak jantungnya. Ia berpikir karena shock, ia tidak bisa melakukannya dan memasukkan kentang itu ke mangkuk lagi, sambil berkata, “Anggap ini penjara.”
Representatif Moon adalah orang yang sangat pintar, ia tahu kalau ada perang harga diri antara Jin dan Ae Jung dan bertanya pada Ae Jung apakah jika ia menandatangani kontrak, maka akan menyakiti harga dirinya, “Jika kau terjebak pada harga dirimu dan tidak menandatangani kontrak ini, maka kau akan kehilangan kesempatanmu, tapi kau akan bisa mendapatkan hati Dokko Jin.” Ae Jung berkata kalau ia tidak berminat untuk mendapatkan hati Jin dan tidak ingin menyerah pada kesempatan yang diperolehnya.
Representatif Moon memberitahu Ae Jung kalau ia melakukan hal yang benar, karena jika ia terjebak dengan harga dirinya dan terus mempermainkan hati Dokko Jin, maka ia akan mengeluarkan Ae Jung dari agensi, “Kau cukup realistis. Pertahankan hal itu.”

Jenny berkata kalau Representatif Moon seperti seorang ibu mertua dalam drama yang tidak mau melepaskan anaknya yang berharga pada sang aktris. Ae Jung menjawab kalau ia bukan pemeran utama karena ia dengan mudah membuat kesepakatan, sedangkan pemeran utama selalu menolak. Jenny meyakinkan dirinya kalau Ae Jung sudah berbuat hal yang benar dan ia tidak usah bertemu dengan Jin lagi karena ia memperlakukannya seperti wanita matre, selain itu ia tidak menyukai Jin bukan?
Ae Jung setuju, ia menenangkan dirinya dengan pikiran itu, sampai ia menginjak mainan Pororo yang menyuruhnya untuk tidak berbohong.

Se Ri mengunjungi Pil Joo untuk bertanya tentang obat anti pembengkakan yang ia beri dulu. Ia bertanya apakah ia bisa memperbanyak dosisnya supaya bisa mengurangi berat badannya. Pil Joo menasehatinya untuk tidak melakukan hal itu dan meyakinkannya bahwa ia sudah kurus dan cantik. Ia mencoba untuk mendapatkan lebih banyak pujian dan merasa senang ketika Pil Joo menyebutnya salah satu selebriti yang tercantik di Korea.
Se ri berkata, “Aku dulu disebut Harta Karun Negara (National Treasure/Kukbo).” Pil Joo teringat percakapannya dengan Ae Jung dan menyebut Se Ri nomor 4. Se Ri mengira kalau Pil Joo menyebutnya yang paling populer nomor 4, tapi Pil Joo mengkoreksinya kalau maksudnya berdasarkan dari umur.
Se Ri merasa senang dan melihat kalau Pil Joo sangat tertarik pada harta karun negara dan Pil Joo menjawab kalau ia mulai merasa tertarik akhir-akhir ini. Ia memberi bocoran kalau ia akan putus denagn Jin sebentar lagi (itu sebabnya ia ingin terlihat lebih kurus, supaya dapat menarik simpati dari fansnya).
Ayah Ae Jung memutuskan kalau ia harus menghentikan kesalahpahaman ibu Pil Joo dan mengembalikan obat yang mahal itu. Ia sudah memakan 3 dari 10 obat yang diterimanya, tapi ia berpikir lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Tapi ketika ia akan menelpon ibu Pil Joo untuk mengembalikan obatnya, ia melihatnya sedang berada di pembukaan sebuah restoran barbekyu dan tidak tahan untuk mendapat daging kualitas 1 secara gratis.

Jae Seok melihat kalau perasaan Jin sedang down karena Ae Jung, tapi kesalahannya adalah ia mengatakan hal itu dengan keras. Jin mendekatinya dan berkata dengan meniru gaya Mi Shil kalau semua manager adalah manusia dan bisa berbuat kesalahan, “Tapi Managerku tidak boleh membuat kesalahan.”
Jae Seok diundang dalam perayaan peluncuran album Ae Jung. Percakapan mereka membuat Jin tertarik, ia sebenarnya merasa senang ketika mereka mencoba menaikkan mood Ae Jung yang sedang depresi. Ia berpikir, “Paling tidak ia masih punya hati.”
Jenny menyuruh Ae Jung untuk gembira dan bernyanyi, tapi ketika ia berdiri, ia menginjam permen, tepat saat mereka mendengar suara lalat yang berdengung. Ae Jung pun memukul-mukul dengan canggung, Dan tarian aneh inilah yang dilihat oleh Jin dan Jae Seok ketika mereka datang yang menyinggung harga diri Jin.

Merasa Jengkel, Jin menjatuhkan kue di meja dan duduk di kursi. Jae Seok membuat pilihan lagu yang salah, G-Dragon, “Heartbreaker”. Yang membuat Jin merasa marah ketika mendengar liriknya.

“Aku tidak akan pernah menyerah, aku akan terbiasa.”
“Tubuhku rusak karenamu, mimpiku hancur, hatiku terbakar”
“Untukmu, aku bisa terbang, aku akan berlari ketempat kau berada”
“Tapi kau mengucapkan selamat tinggal lagi dan lagi”
“Apa alasan kau tidak menginginkanku?”
“Ekspresi jengkelmu mengatakan segalanya dan membuatku sedih”
“Tapi aku masih menyukaimu, masih bertanya untuk mendapatkan klesempatan lagi”
“Aku benci kalau hatimu berpaling, tatapan dinginmu”

Jin mencoba menahan rasa jengkelnya, tapi akhirnya ia melompat kedepan dan berteriak ikut bernyanyi pada bagian reffnya.

“Kau adalah orang yang mematahkan hatiku”
“Apakah aku berbuat salah?’
Kau adalah orang yang mematahkan hatiku”
“Tidak akan pernah, tidak akan pernah”

Sambil bernyanyi Jin mencengkeram hatinya dan melakukannya secara berlebihan. Setelah itu Jin keluar untuk beristirahat dan Ae Jung mengikutinya untuk mengecek keadaannya.

Jin mengaku kalau ia sudah mengatakan kata-kata yang kasar hari itu dan menyarankan kalau ia akan mengatakan ia tidak datang kerumahnya tidak hanya untuk meminta bantuan, ia juga berniat untuk memasakkannya kari, ia akan mengerti.
Ae Jung memberitahunya, “Tidak ada hal yang perlu kau mengerti.” Ia bergumam kalau ia hanya ingin berterimakasih padanya dan segera berbalik pergi. Jin meraih bahunya, tepat saat jantungnya berdebar dengan cepat.

Jin meminta waktu sebentar, iapun melepas alat penghitung detak jantungnya dan memasangnya di pergelangan tangan Ae Jung, “Jika dalam satu menit detak jantungmu tidak melebihi daerah aman 60 sampai 90. Aku akan hanya menjadi orang yang berharga bagimu.” (maksudnya ia akan mundur)

Mereka berdiri sambil memandang saat angka mulai naik, mencapai 90 kemudian 100. Merasa gugup, Ae Jung melepaskan diri dan meminta Jin untuk pergi meninggalkannya, “Jika aku ingin terus mendapatkan nafkah, aku tidak boleh membiarkan diriku gemetar karena orang sepertimu. Tolong tinggalkan aku sendiri sehingga aku bisa hidup antara 60 dan 90.”
Jin pasrah menerima keputusan Ae Jung, ia segera melepas alatnya tanpa memandang Ae Jung. Ia mengeluarkan pena Pil Joo dan memberikan padanya, menjelaskan kalau itu sebabnya ia marah, karena ia telah menemukan pena itu, tapi Ae Jung berbohong untuk menyenangkan Pil Joo.
Jin: “Apakah kau merasa malu sekarang, karena kebohonganmu terbongkar? Tapi aku akan mengerti, karena situasinya seperti itu. Hebat sekali orang sepertimu bisa membuat Dokko Jin menjadi bahan tertawaan. Jangan menyebarkan rumor.”Jin mulai mengatakan sesuatu tentang kue, tapi berhenti kemudian pergi, terlihat terluka.
Ketika Ae Jung membuka boks kue, ia menemukan sepatunya hilang. Yang lain menduga kalau Pil Joo membeli pena penggantinya supaya Ae Jung tidak khawatir, yang membuat Jenny merasa tersentuh dengan pengertiannya. Ae Hwan membela Jin, sedangkan Jae Seok menekankan kalau Jin punya sifat yang buruk, tapi wanita selalu tertarik dengan pria yang jahat.

Jenny menyahut kalau ia bukan wanita seperti itu, yang membuat Ae Hwan dan Jae Seok menjadi senang. Mereka pun menawarkan minuman. Jenny mengambil kedua minuman itu sambil berkata, “Aku mau keduanya.”

Pil Joo meminta maaf karena ia telah berbohong, ia paham kalau ia malah membuat Ae Jung merasa lebih buruk dan ingin memperbaikinya. Ae Jung mengaku kalau pena itu membuatnya mengalami kesalahpahaman yang membingungkan tapi kelihatannya itu tidak bisa diperbaiki lagi, tidak ketika ia terlanjur membuat kontrak itu dan tidak ingin untuk membatalkannya.Kelihatannya ia harus merespon hal itu supaya bisa menerima kenyataan dan kembali menjadi dirinya yang dulu.

Dirumah, Jin mendesah, ia ingin Ae Jung mencoba menjelas tindakannya. Itu sangat menyedihkan karena Jin selalu mencari alasan untuk memaafkannya. Jin pergi melihat kentangnya dan memutuskan dengan sedih, “ tidak peduli seberapa banyak aku menyakitimu, menahanmu atau mengujimu, hanya ada satu jawaban. Aku harus mengakuinya. Aku mengalami cinta satu sisi yang memalukan.”
Dan kemudian ia melihat sesuatu pada kentangnya, sebuah tunas. Karena tunas kentang beracun, Jin berkata kalau ia harus memotongnya.
Tapi ia malah memasukkan kentang tersebut kedalam gelas anggur yang telah diberi air.

Ae Jung merenung sambil menatap sepatunya, berlatih beberapa baris, “Dokko Jin sshi, aku tidak berbohong padamu. Aku datang untuk membatalkan perkataanku kalau aku tidak akan pernah menyukaimu.” Tapi kemudian ia memutuskan untuk tidak mengatakannya.
Jin sedang memakai setelan bajunya, memberitahu dirinya untuk menyembunyikan kalau ia mengalami cinta bertepuk sebelah tangan yang menyedihkan, ia harus tampil lebih baik dari biasanya. Ia menyirami kentangnya, sambil berpikir, “apakah ini beracun atau tidak, karena ini telah tumbuh seperti ini, lebih baik aku tetap menjaganya.”

Ae Jung bersiap untuk muncul disuatu acara TV dan memberitahu kakaknya kalau ia ingin berbicara dengan Representatif Moon, tentang pemotongan biaya albumnya. Ae Hwan menyemangatinya dan memberitahunya tentang acara pelelangan barang-barang artis untuk acara Couple Making. Ae Hwan menambahkan kalau barang Ae Jung yang akan dilelang adalah sepatunya. Ae Jung ragu-ragu, tapi akhirnya ia setuju untuk melelang barang itu.

Ae Jung berpikir ulang dan memutuskan untuk mengambil kembali sepatunya. Ia bertemu dengan Jin di jalan. Mereka saling menyapa dan Jin pergi tanpa berniat untuk berbicara dengan Ae Jung.

Ae Jung merasa kecewa tapi meneruskan langkahnya dan menabrak pintu putar otomatis karena ia memakai kostum katak yang besar. Ia memutuskan untuk melompati pintu itu, tapi ia harus berjuang untuk melakukannya karena kostumnya yang merepotkan, yang membuatnya ia terpeleset. Jin menolongnya dan menggendongnya melewati pintu itu.

Merekapun mengobrol dengan singkat dan sopan tentang acara TV yang sedang dilakukan Ae Jung. Jin terlihat sedikit melankolis dan tegang, ia bahkan mendoakan semoga Ae Jung bisa melompat baik (ia sedang ikut lomba lompat katak). Ketika Jin pergi, Ae Jung mengomel, “Aku berharap ia marah saja. Kenapa ia begitu tenang?”
Ae Jung memutuskan kalau sebaiknya ia tidak mengambil kembali sepatu itu, karena ia akan terpaksa memakainya, “Dan jika aku memakainya. Aku akan ingin berlari kearahnya.”
Pil Joo bertanya pada Se Ri tentang hubungannya dengan Jin. Ia tidak sadar kalau Se Ri menjadi salah paham. Se Ri menjelaskan kalau putusnya hubungan seorang artis akan memberi dampak yang lebih besar. Mereka harus menjaga image mereka dan juga kontrak pekerjaan. Pil Joo menduga jika salah satu menemukan pacar baru maka orang ketiga itu akan mendapat serangan dan terluka. Se Ri memperingatkannya untuk hati-hati, ia mengira kalau Pil Joo sedang membicarakan tentang dirinya karena dalam pikiran Se Ri hanya ada dia, dia dan dia.
Jin dan Jae Seok pergi menemui penulis skrip muda dalam acara Couple Making yang menjelaskan kalau ia sedang mempersiapkan situs untuk acara pelelangan. Jin mengenali sepatu yang dibawanya dan berpikir dengan murung kalau Ae Jung akan menyingkirkan sepatu itu setelah ia mengembalikan sepatu itu kepadanya.

Pil Joo juga datang dan mengenali sepatu itu. Secara tidak sengaja penulis itu menjatuhkannya. Ketika Pil Joo mengambil salah satunya, Jin segera mengeklaimnya. Mereka saling memandang dengan diam. Pil Joo berkata, “ Kupikir kau harus mempercayakan itu padaku.” Jin memberikan sepatu itu pada penulis dan menyarankan padanya untuk berhati-hati dengan sepatu itu, karena, “Jika kau menjatuhkannya, maka orang biasa bisa mengeklaim sebagai miliknya.” Pil Joo , “ Tolong percayakan padaku. Aku bukan orang biasa kan?”

Kedua pria itu mengecek situs lelang itu, dimana sepatu Ae Jung mempunyai harga lelang terendah. Jenny dan Ae Jung sadar dengan situasi yang ada (sepatunya dilelang dengan harga 30 rb won). Jenny ingin ikut pelelangan itu tapi dihentikan oleh Ae Jung, tepat ketika mereka melihat kalau harga sepatunya naik menjadi 500rb won (Pil Joo yang menawar).
Jin melihat perkembangan acara lelang itu dan menolak kalau sepatu itu jatuh pada “orang biasa”, tidak ketika “orang spesial” melihatnya. Jin pun menawarnya menjadi 1 juta won.
Pil Joo melihat kalau harga sepatu itu naik dan menduga kalau Jin yang melakukannya, ia pun menaikkan tawarannya, 2 juta won.
Jin memberitahu dirinya sendiri kalau ia tidak boleh ikut-ikutan dan mempermalukan dirinya, hanya saja tiba-tiba ia membayangkan Pil Joo mengembalikan sepatu itu kepada Ae Jung dengan cara yang romantis, ia pun menawar 3 juta won.

Pil Joo menduga, “ Ia pasti btidak mau kalau aku mengambilnya. Aku harus mengambilnya!” Penulis melihat harga yang melambung itu dengan kaget, 7 juta won, 8 juta won!

Tepat saat Pil Joo menawar 10 juta won, seorang klien masuk kekantornya. Secara tidak sengaja anaknya tersandung kabel komputer Pil Joo, sehingga komputernya mati. Pil Joo segera berlari keruang resepsionis untuk meminjam komputer mereka. Tapi ketika ia berhasil membuka situs lelang itu, ternyata acara lelangnya telah selesai.

Jin menyelamati dirinya sendiri, “Dokko Jin yang istimewa sudah mengalahkan dokter yang biasa saja, Ha Ha Ha!”
Dan kemudian ia tersadar dan mengubah jarinya yang membentuk V menunjuk ke dirinya sendiri, “Kenapa kau melakukan itu?” Jin meminta maaf pada dirinya sendiri, tepat saat tangannya memukul wajahnya sendiri.
Se Ri merasa ingin tahu tentang pemenang lelang itu, ia mengeceknya dan ternyata pria pertengahan 20 an tahun. Tapi penulis berkata pada Se Ri kalau salah satu yang menawar adalah Pil Joo. Se Ri akhirnya sadar, “Jadi Kukbo Sonyeo yang ia sukai adalah…Kak Ae Jung?”
Merasa harga dirinya terluka, Se Ri mendapat ide kalau ia akan melakukan balas dendam kecil. Ketika para wartawan datang dan bertanya tentang pelelangan itu, ia memberitahunya klau tidak seorang pun tahu siapa pemenangnya, saat ini orang bisa dengan mudah menggunakan ID orang lain. Orang itu bisa jadi fans fanatiknya, tapi bisa juga Ae Jung sendiri, karena ia suka mendapatkan banyak perhatian.
Beritapun tersebar dan tiba-tiba orang menjadi curiga kalau Ae Jung sendiri yang menawar sepatunya untuk mempromosikan dirinya. Ia memberitahu produser kalau ia tidak melakukannya dan mereka khawatir kalau pembeli yang sebenarnya tidak mau membuka jati dirinya besok, dimana para wartawan akan berkumpul. Jika itu terjadi, maka mereka akan menyimpulkan kalau Ae Jung yang melakukannya.

Jae Seok menawarkan diri kalau dia saja yang mengaku karena Jin telah memakai IDnya. Jin menolak tawarannya, karena itu tetap terlihat buruk karena ia adalah salah satu manager dari agensi Ae Jung, jadi hasilnya akan sama buruknya.

Ae Jung mencoba meyakinkan keluarganya kalau ia akan baik-baik saja. Keluarganya menyemangatinya kalau ia bisa melalui ini semua dengan baik, ia harus menegakkan kepalanya karena ia tahu kalau ia tidak melakukannya. Tapi Hyungkyu bertanya dengan polosnya, “Apa itu sponsor?” Karena orang-orang berkata kalau Ae Jung membeli sepatu itu dengan uang sponsornya. Ia pun bertanya lagi, “ Kenapa mereka memanggil bibi gembel?”

Ae Jung dengan lembut memberitahu Hyung Kyu untuk tidak menggunakan kata-kata itu dan juga mengingatkannya untuk tidak memberitahu teman-teman disekolahnya kalau ia adalah bibinya. Ketika ia mencuci lap malam itu, ia memandang lap itu dengan sedih.
Hari berikutnya, stasiun TV MBS dipenuhi oleh wartawan. Ae Jung meminta maaf pada produser karena telah menyebabkan kekacauan itu, para pemain yang lain memandangnya dengan jijik. Produser menyuruh Ae Jung untuk membereskan masalah ini sebelum syuting dimulai.

Pil Joo datang, ia telah membaca artikel di internet dan melihat keramaian di stasiun TV. Ia juga melihat Ae Jung meminta maaf pada semua orang, ia merasa iba padanya. Sedangkan Se Ri berusaha mengeluarkan Ae Jung dari acara ini, ia berkata kalau di variety show yang lain, jika ada masalah dengan pesertanya, mereka akan segera mengeluarkannya bahkan sebelum masalahnya selesai. Penulis skrip berkata kalau mereka tahu kalau Ae Jung tidak melakukannya, dan mereka akan memutuskan setelah melihat reaksi dari berita itu.

Ae Jung keluar stasiun TV untuk menjelaskan pada wartawan, semua kamera langsung tertuju padanya. Yang bisa ia katakan hanyalah ia tidak tahu dan berusaha keluar dari kerumunan itu.
Disebuah undakan, ia kehilangan salah satu sepatunya dan para wartawan berebut untuk mendapatkan foto. Pil Joo menjadi marah, ketika ia akan mendekati Ae Jung, Se Ri menahannya dan berkata kalau ia turut campur, maka akan membuat situasinya semakin buruk untuk Ae Jung.

Saat kekacauan berada di puncaknya, sesorang mendekati mereka dan mengumumkan, “Sepatunya ada disini!” Jin memegang sepatu Ae Jung dan para wartawan segera mengerubunginya untuk mendapatkan foto.
Jin berdiri disamping Ae Jung dan berpose dengan sepatunya, “ Orang yang membeli sepatu Gu Ae Jung adalah aku. Dokko Jin!”

Semua orang kaget dengan situasi yang berubah drastis itu. Jin berlutut didepan Ae Jung dan memakaikan sepatu di kakinya.

Para wartawan heran, Ae Jung memandangnya dengan mata terbelalak dan Jin…..mengedipkan matanya.




source: http://www.bengawanseoul.com/2011/10/greatest-love-episode-7.html |shared by koreabanget!

No comments:

Post a Comment

KoreanAddicted